Aset global di dana kecerdasan buatan (AI) dan big data melonjak lebih dari tujuh kali lipat dalam lima tahun terakhir, mencapai $38,1 miliar pada akhir kuartal pertama 2025. ETF AI mendominasi pasar AS, menurut laporan terbaru dari Morningstar Direct.
Tema investasi AI mengalami aliran rekor di kuartal pertama, didorong oleh investor China yang merespons kesuksesan startup AI lokal, DeepSeek. Model AI efisien perusahaan ini menunjukkan kemajuan yang meningkatkan kinerja sekaligus mengurangi ketergantungan pada perangkat keras komputasi canggih.
Lonjakan ini mencerminkan minat investor yang besar terhadap teknologi AI setelah peluncuran ChatGPT 3.5 akhir 2022, yang menjadi momen penting dalam adopsi AI. Namun, pasar investasi AI sangat fluktuatif, dengan dana AI mengalami pertumbuhan dramatis sekaligus penurunan tajam.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ETF menjadi pilihan utama untuk investasi AI di AS, berbeda dengan Eropa yang didominasi reksa dana aktif. Struktur ETF menarik karena biaya lebih rendah, transparansi lebih baik, dan fleksibilitas perdagangan.
Aset dana AI dan big data di AS tumbuh 14 kali lipat dalam dua tahun, mencapai rekor $5,5 miliar pada Mei 2025. Meski begitu, AS hanya mencakup 15% aset dana AI global.
Dana AI terbesar di AS adalah Global X Artificial Intelligence & Technology ETF (AIQ), yang mendapat keuntungan sebagai ETF AI pertama di wilayah itu. ETF aktif juga berkontribusi pada pertumbuhan, dengan aset mencapai $415 juta (hampir 10% dari total aset dana AI AS).
ETF cocok untuk target eksposur spesifik dalam tema AI yang lebih luas. Saham "Magnificent Seven" mendominasi portofolio ETF AI, menciptakan tantangan bagi manajer dana. NVIDIA (NVDA) ada di hampir 90% dana AI, sementara ketujuh perusahaan dipegang lebih dari setengah portofolio AI.
Dominasi ini menimbulkan dilema: memasukkan saham-saham ini menyebabkan tumpang tindih dengan eksposur ekuitas inti, sementara mengecualikannya berisiko membuat kinerja lebih buruk.
Hampir semua saham AI yang sering dipegang secara global terdaftar di AS, menunjukkan kepemimpinan Amerika di sektor teknologi.
Sumber: Morningstar Research