AS Mulai Merasakan Efek Tarif Trump pada Taco Salad, Menurut UBS

Inflasi AS naik jadi 2,7% di Juni, kenaikan terbesar dalam 5 bulan terakhir menurut data harga konsumen terbaru. UBS Global Wealth Management bilang situasinya "terlalu sepi," kayak adegan film saat tokoh utama masuk ke tempat berbahaya tapi gak ada apa-apa.

Tarif bea masuk sekarang paling tinggi sejak tahun 1930-an, dan independensi Federal Reserve terancam. Tapi, pasar saham global malah mencapai rekor tertinggi, volatilitas suku bungan turun, dan spread kredit semakin ketat.

Haefele dari UBS ngejelasin bahwa kenaikan harga barang inti di Juni mencerminkan dampak tarif, terutama buat perabotan rumah, elektronik, pakaian, dan mainan. Efek tarif ini biasanya baru kelihatan setelah beberapa bulan karena importir butuh waktu buat menaikkan harga di toko.

Semua tentang keterlambatan
Data beberapa bulan ke depan bakal tentuin apakah kenaikan barang inti beneran karena tarif. Sektor yang bergantung pada impor udah mulai kena dampak, kayak penjualan elektronik yang turun 2%. Tapi secara keseluruhan, belanja konsumen masih stabil dengan kenaikan 0,4% per bulan.

Siapa yang bayar?
Pertanyaan besarnya: siapa yang tanggung biaya tarif—eksportir, importir, atau konsumen? Beberapa perusahaan kayak General Motors udah rugi $1,1 miliar karena tarif, bikin laba inti mereka turun 32%. Mereka berusaha menaikkan harga dan efisiensi, tapi kalo tarif terus berlanjut, konsumen mungkin harus bayar lebih mahal.

Kebijakan dan dilema Fed
Pemerintah mungkin bakal kasih stimulus lewat pemotongan pajak, tapi dampak pastinya masih belum jelas. Kalo inflasi naik lebih tinggi dari perkiraan, Fed bisa terjepit antara menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, kalo perusahaan serap biaya sendiri, laba mereka bisa anjlok.

Efek penuh tarif baru mulai terlihat, dan ekonom bakal pantau terus data inflasi inti, penjualan ritel, dan margin perusahaan. Yang pasti, tarif udah bukan sekadar debat kebijakan—dampaknya udah nyata di harga sehari-hari.

MEMBACA  'Ukuran tidak penting': Dana kekayaan negara kecil Bhutan bertaruh pada energi hijau dan Bitcoin

Catatan: Fortune pake AI buat bantu nulis draft awal, tapi editor tetap ngecek keakuratan infonya sebelum publikasi.