Apple Hadapi Masalah AI Baru—Kali Ini dari Elon Musk

Saham Apple Turun Hampir 20% di Tahun 2025

Saham Apple telah turun hampir 20% sepanjang tahun 2025, kehilangan lebih dari $750 miliar dalam nilai pasar dan turun dari posisinya sebagai perusahaan paling berharga di dunia. Hal ini terutama karena kekecewaan investor terhadap upaya AI Apple, dengan produk "Apple Intelligence" mereka yang gagal memuaskan. Minggu ini, Apple menghadapi masalah baru terkait AI—kali ini datang dari Elon Musk, orang terkaya dunia, yang mengancam akan mengambil "tindakan hukum segera" jika Apple tidak menurunkan ChatGPT OpenAI dari peringkat teratas di App Store.

Pertarungan atas Peringkat App Store

Inti keluhan Musk adalah Grok, chatbot AI dari perusahaannya xAI, yang bersaing langsung dengan ChatGPT. Saat ini, ChatGPT menduduki posisi pertama di App Store AS, sementara Grok berada di peringkat keenam. Musk menuduh Apple melakukan diskriminasi, terutama karena kemitraan Apple dengan OpenAI yang diumumkan Juni 2024, yang mengintegrasikan ChatGPT lebih dalam ke iPhone, iPad, dan Mac.

"Apple bertindak dengan cara yang menghalangi perusahaan AI lain selain OpenAI untuk mencapai posisi teratas di App Store, ini jelas pelanggaran antimonopoli," tulis Musk di X. Dia juga mempertanyakan keputusan editorial Apple: "Mengapa kamu tidak memasukkan X atau Grok dalam kategori ‘Must Have’ padahal X adalah aplikasi berita terbaik dan Grok peringkat kelima? Apakah ini permainan politik?"

Apple dan OpenAI di Bawah Pengawasan

Serangan Musk terjadi saat Apple sedang menghadapi tekanan regulasi. Awal tahun ini, pengadilan AS menemukan Apple melanggar perintah pengadilan terkait aturan kompetisi App Store. Uni Eropa juga mendenda Apple €500 juta karena menghalangi pengembang mengarahkan pengguna ke penawaran luar yang lebih murah.

MEMBACA  Inggris akan memotong bantuan luar negeri dalam Anggaran saat biaya pencari suaka meningkat.

Sementara itu, CEO OpenAI Sam Altman membalas klaim Musk: "Ini klaim yang aneh, mengingat kabar bahwa Elon memanipulasi X untuk keuntungannya sendiri dan merugikan pesaing."

Taruhan Besar di Balik Pertarungan Ini

Beberapa pengamat meragukan klaim Musk bahwa Apple sengaja menekan Grok. Sebagai contoh, DeepSeek, chatbot AI dari China, pernah mencapai peringkat pertama di App Store setelah kemitraan Apple-OpenAI diumumkan. Musk belum memberikan bukti konkret bahwa Apple memanipulasi peringkat.

Pertikaian ini mencerminkan persaingan sengit dalam dominasi platform AI. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna iPhone, peringkat App Store sangat berpengaruh. Musk memposisikan Grok sebagai alternatif yang lebih terbuka dibanding ChatGPT.

Perselisihan ini memperlihatkan ketegangan antara Musk dan raksasa teknologi terkait kekuasaan platform digital dan persaingan di dunia AI.

Perkenalkan Fortune Global 500 2025, daftar perusahaan terbesar di dunia. Jelajahi daftar tahun ini.