Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tampak di acara kampanye di Waterford Township, Michigan, AS, 17 Februari 2024. Rebecca Cook | Reuters. Pemilihan presiden Michigan pada hari Selasa akan menjadi ujian serius bagi Presiden Joe Biden dalam menavigasi ketidaksetujuan dalam Partai Demokrat atas responsnya terhadap perang Israel dengan Hamas. Pesaing terdepan dari Partai Republik dalam perlombaan ke Gedung Putih, mantan Presiden Donald Trump, sedang mencari kemenangan lain dalam pemilihan yang akan menambah daftar kemenangannya di negara-negara pemilih awal dan mendekatkannya pada pencalonan dari partainya.
Pertarungan di Michigan adalah perlombaan besar terakhir sebelum kalender pemilihan melebar secara dramatis pada Super Tuesday, 5 Maret. Saat itu lebih dari selusin negara akan mengadakan pemilihan dengan ribuan delegasi diperebutkan.
Hasil pada Selasa ini akan dipantau dengan cermat untuk mencari petunjuk tentang kecenderungan Michigan sebelum pemilihan November. Dengan kemenangan tipis pada tahun 2016, Trump menjadi kandidat presiden Republik pertama yang memenangkan negara bagian tersebut sejak 1988, memastikan jalannya ke Gedung Putih. Biden merebut kembali negara bagian itu untuk Demokrat pada tahun 2020, turut berkontribusi pada kekalahan Trump.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan menuju pemilihan Michigan:
Stabilitas Biden
Biden menghadapi sedikit oposisi dari Demokrat dan pegangannya atas pencalonan tidak diragukan. Namun pemilih primer di Michigan bisa memilih “tanpa komitmen,” yang bisa memberikan opsi bagi sebagian dari partainya untuk memberikan suara protes.
Hal itu bisa jadi sangat menarik di negara bagian dengan jumlah dan konsentrasi tertinggi warga Amerika Arab. Biden menghadapi tekanan intens untuk mendesak gencatan senjata permanen dalam perang Israel-Hamas, hingga suatu titik dimana sekelompok pejabat terpilih telah bergabung dalam kampanye untuk mempromosikan dukungan “tanpa komitmen” daripada presiden pada hari Selasa.
Potensi kemenangan “tanpa komitmen” sangat tidak mungkin. Namun jika opsi itu mendapat dukungan dua digit yang signifikan, itu bisa menjadi tanda peringatan awal bagi Biden menuju pemilihan umum, menandakan bahwa konstituen inti Demokrat tidak akan dengan mudah mendukung presiden. Hal ini penting bagi Biden karena jika pemilih ini tinggal di rumah pada bulan November, negara bagian tersebut bisa terlepas, meningkatkan tekanan padanya untuk membalikkan negara-negara yang cenderung Republik seperti North Carolina, Florida, atau Ohio.
Untuk bukti efektivitas kampanye “Dengarkan Michigan”, perhatikan dengan sangat dekat Dearborn, sebuah pinggiran kota dengan lebih dari 109.000 jiwa di sebelah barat daya Detroit dengan populasi Muslim dan Arab Amerika lebih dari 50%.
Tim Biden mengirimkan pejabat pemerintah paling atas untuk bertemu dengan pemimpin Arab Amerika dan Muslim di Michigan bulan ini. Manajer kampanye Biden, Julie Chavez Rodriguez, dan penasehat politik lainnya mengunjungi bulan lalu tetapi menemukan sejumlah pemimpin komunitas yang enggan untuk bertemu. Biden berada di Michigan pada 1 Februari untuk mendekati pemilih serikat sementara Wakil Presiden Kamala Harris berada di negara bagian itu pada Kamis untuk membahas aborsi dan memperjuangkan hak reproduksi. Pada Sabtu, Biden bergabung dalam panggilan pengorganisasian kampanye dengan Gubernur Gretchen Whitmer dan Ketua Partai Demokrat Michigan Lavora Barnes.
Bagaimana Haley mempengaruhi?
Repbulikan Nikki Haley telah menghabiskan beberapa minggu terakhir fokus pada kampanye di negara asalnya, Carolina Selatan, dimana Trump mengalahkannya dengan sangat telak dalam pemilihan primer pertama tahun 2024 di wilayah Selatan.
Meskipun Haley hanya sedikit berada di Michigan, ia berencana untuk berkampanye pada hari Minggu di Oakland County yang padat penduduk dan pusat GOP Michigan di Grand Rapids pada hari Senin. Dua tempat tersebut, yang padat dan dengan berbagai pemilih Republik dan independen, sesuai dengan upaya Haley untuk mencapai luar dari inti konservatif, yang di Michigan, seperti di tempat lain, sangat setia pada Trump.
Trump juga telah berkampanye di Michigan belakangan ini, termasuk di hangar pesawat pribadi di Oakland County minggu lalu, dimana dia menarik lebih dari 2.000 orang.
Namun tidak ada hasrat untuk Republik anti-Trump di Michigan. Peter Meijer terpilih sebagai anggota DPR dari Grand Rapids pada tahun 2020 dan dengan cepat dikalahkan untuk pencalonan kembali dua tahun kemudian setelah ia memberikan suara untuk menghukum Trump selama pemakzulan kedua setelah serangan Capitol yang brutal pada 6 Januari 2021 oleh para pendukung Trump.
Sementara itu, Partai Republik Michigan berusaha untuk keluar dari perjuangan internal antara faksi pro-Trump yang bersaing. Meskipun konfliknya, Trump tetap menjadi favorit berat di kalangan anggota partai, sementara Ketua Partai Negara Bagian yang baru Pete Hoekstra adalah pengikut setia Trump dengan hubungan ke donatur kaya.
Perebutan kekuasaan Republik
Meskipun Biden menghadapi pertanyaan tentang intensitas dukungan di antara beberapa Demokrat, terdapat banyak kekacauan di GOP Michigan.
Meskipun anggota partai yang paling aktif sangat mendukung Trump untuk menjadi calon tahun 2024, pertarungan kekuasaan di dalam organisasi partai negara bagian dapat mengkomplikasi upaya timnya untuk mengorganisir negara bagian tersebut untuk memobilisasi pemilih pada November.
Organisasi partai negara bagian menghadapi lebih dari $600.000 utang di bawah Ketua yang digulingkan Kristina Karamo, meskipun Karamo menolak untuk mengundurkan diri meskipun pemecatan dan dukungan Trump terhadap Hoekstra, mantan anggota kongres yang menjadi duta besar Trump untuk Belanda.
Hoekstra berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan donatur jangka panjang. Koroma menolak untuk bertemu dengan beberapa dari mereka atau membuat mereka merasa tidak puas dengan mengkritik mereka sebagai tidak cukup konservatif atau tidak sejalan dengan Trump.
Namun, Hoekstra mengatakan akan sulit untuk membangun kembali kurang dari sembilan bulan partai negara bagian yang, dalam siklus presiden terbaru, telah beroperasi dengan anggaran $20 juta hingga $30 juta.
Trump mengalahkan Demokrat Hillary Clinton di Michigan pada tahun 2016 dengan selisih kurang dari 11.000 suara.
Biden membawa negara bagian itu pada tahun 2020 dengan selisih kurang dari 155.000 suara. Margin 2,6 poin persentase itu merupakan yang keenam terkecil dari 50 negara bagian.