Perusahaan Amazon.com Inc. mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan tambahan dana sebesar $2.75 miliar ke Anthropic, menyelesaikan kesepakatan yang dibuat tahun lalu untuk mendukung startup kecerdasan buatan tersebut dan memperluas kemitraan antara kedua perusahaan.
Dengan investasi ini, total investasi Amazon di Anthropic, pembangun alat kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks dan analisis, menjadi $4 miliar, setelah investasi sebelumnya yang diumumkan pada bulan September. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Amazon memiliki hak untuk menyumbangkan dana tambahan dalam bentuk catatan konversi, asalkan melakukannya sebelum akhir Maret.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Anthropic juga setuju untuk menggunakan pusat data Amazon Web Services untuk mengoperasikan sebagian dari operasinya, dan menggunakan chip komputer buatan Amazon. Anthropic, yang berbasis di San Francisco, juga berkomitmen untuk menggunakan chip dari Alphabet Inc.’s Google, mitra lainnya yang dekat.
Anthropic terlibat dengan beberapa perusahaan teknologi besar, termasuk Google, yang bergabung dalam putaran pendanaan sebesar $450 juta pada bulan Mei lalu yang dipimpin oleh Spark Capital. Google dan Amazon Web Services keduanya adalah mitra komputasi awan Anthropic.
Anthropic didirikan pada tahun 2021 oleh mantan karyawan OpenAI, termasuk Daniela Amodei dan saudaranya Dario, yang menjabat sebagai chief executive officer. Sejak itu, perusahaan ini telah menjadi salah satu pesaing terkuat OpenAI, mengumpulkan miliaran dolar dalam pendanaan. Sebagian besar pelanggannya adalah bisnis, mulai dari mesin pencari DuckDuckGo hingga penerbit panduan perjalanan Lonely Planet.
Perusahaan ini, yang menawarkan chatbot bernama Claude, telah menekankan pengembangan kecerdasan buatan dengan aman dan bertanggung jawab. Pada awal Maret, mereka memperkenalkan perangkat lunak baru untuk chatbot tersebut yang diklaim lebih baik dalam menjalankan instruksi yang rumit dan kurang cenderung membuat sesuatu secara sembarangan.
Chatbot yang mampu meniru percakapan manusia telah menjadi fokus utama perusahaan-perusahaan di Silicon Valley — dengan kemajuan teknologi yang cepat memicu kegilaan investasi. Meskipun chatbot sendiri bukan hal baru. Namun, teknologi yang menggerakkan Claude dan bot pesaing lainnya adalah alat yang lebih kuat yang dikenal sebagai large language model, yang dilatih dengan sejumlah besar data internet untuk menghasilkan teks, seperti jawaban atas pertanyaan atau puisi. Alat-alat seperti ini merupakan aplikasi dari kecerdasan buatan generatif, sistem yang mempertimbangkan masukan seperti rangsangan teks dan menggunakannya untuk menghasilkan konten baru.
Berlangganan newsletter Eye on AI untuk tetap up-to-date tentang bagaimana kecerdasan buatan membentuk masa depan bisnis. Daftar gratis.