Alasan Senilai $100 Miliar untuk Membeli Saham Google

Saham teknologi terus jadi berita utama. Baru-baru ini, Nvidia (NVDA) nilai pasarnya lebih dari $5 triliun. Lalu, Alphabet (GOOG) (GOOGL) mengumumkan hasil yang bagus untuk kuartal ketiga 2025 dan sahamnya sudah naik 48% untuk tahun ini.

Yang menarik dari Q3 adalah pertumbuhan yang sehat terlihat di semua bagian. Termasuk Google Search, iklan YouTube, langganan Google, dan cloud.

Walaupun saham GOOG sudah naik, momentum positif ini kemungkinan akan berlanjut karena Alphabet melakukan investasi besar untuk mempercepat pertumbuhan.

Alphabet punya banyak produk dan platform di seluruh dunia. Seperti Google Search, iklan, Chrome, cloud, YouTube, dan Android. Dengan nilai pasar $3.3 triliun, Alphabet adalah salah satu raksasa teknologi yang telah menciptakan nilai sangat besar selama bertahun-tahun.

Dengan pertumbuhan berbasis AI sebagai tema utama, saham Alphabet banyak diperhatikan. Berkat inovasi dan investasi besar, perusahaan ini memberikan hasil Q3 2025 yang sangat bagus.

Jadi tidak heran kalau saham GOOG telah melonjak 71% dalam enam bulan terakhir. Selain itu, dengan prospek pertumbuhan yang optimis, ada alasan untuk tetap positif.

Alphabet melaporkan hasil kuat untuk Q3 2025, dengan pendapatan kuartal lebih dari $100 miliar untuk pertama kalinya. Pendapatan naik 16% dari tahun lalu, dan EPS naik 35% menjadi $2.87.

Salah satu sorotan, pendapatan Google Cloud naik 34% menjadi $15.2 miliar. Ini didorong oleh pertumbuhan di Google Cloud Platforms, infrastruktur AI, dan solusi AI generatif.

Perlu juga dicatat bahwa Google Cloud mengakhiri kuartal dengan pesanan tertunggak $155 miliar. Ini kemungkinan akan menjaga pertumbuhan di bagian itu tetap kuat. Alphabet menutup kuartal dengan 300 juta pelanggan berbayar, terutama untuk Google One dan YouTube Premium. Selain itu, aplikasi Gemini punya lebih dari 650 juta pengguna aktif bulanan.

MEMBACA  Sam Altman Ungkap Kekhawatirannya untuk Umat Manusia Saat AI Terus Berkembang sebagai 'Fenomena Aneh yang Muncul': 'Tidak Ada yang Tahu Apa yang Terjadi Selanjutnya'

Poin penting lain untuk Q3 adalah belanja modal perusahaan melonjak ke $23.9 miliar. Dibanding tahun lalu, belanja modal ini naik 83%. Dengan target belanja modal tahunan antara $91 hingga $93 miliar, pertumbuhan kemungkinan akan didukung di semua bagian bisnis.

Meski berinvestasi besar, perusahaan melaporkan arus kas bebas (FCF) selama 12 bulan terakhir sebesar $73.6 miliar. Ditambah lagi, Alphabet punya cadangan kas $98.5 miliar per Q3 2025. Jadi, fleksibilitas keuangan masih tinggi untuk pertumbuhan yang digerakkan inovasi. Di tengah persaingan ketat, investasi besar di AI kemungkinan akan memberi Alphabet keunggulan.

Para analis punya pandangan yang sangat positif terhadap saham GOOG. Berdasarkan penilaian 56 analis, saham ini adalah “Strong Buy.”

Sementara 42 analis memberi peringkat “Strong Buy,” lima dan sembilan analis masing-masing memberi peringkat “Moderate Buy” dan “Hold.” Secara keseluruhan, target harga rata-rata untuk saham GOOG adalah $298.38. Ini 5% lebih rendah dari harga saat ini di $283.56. Namun, target harga paling optimis di $350 berarti potensi kenaikan 24%. Pada saat yang sama, hasil Q3 akan membuat saham GOOG dinilai ulang dan mungkin mendapatkan target harga yang lebih tinggi lagi.

Perlu dicatat bahwa Evercore ISI mengulangi peringkat “Outperform” mereka untuk saham ini dengan target harga $325. Begitu juga, Barclays juga memberi peringkat “Outperform” dengan target harga $315. Jadi, sentimen keseluruhan terlihat optimis, dan kenaikan harga ini didukung oleh perkembangan fundamental yang kuat.

Dari sudut pandang penilaian, saham GOOG diperdagangkan pada rasio harga terhadap pendapatan (forward P/E) 27. Valuasi ini tidak terlihat terlalu mahal mengingat analis memperkirakan pertumbuhan laba untuk tahun fiskal 2025 sebesar 25%. Selain itu, dorongan dari AI kemungkinan akan bertahan lebih dari tahun ini dan akan mendukung pertumbuhan laba yang kuat.

MEMBACA  2 Saham Pertumbuhan Monster untuk Dibeli dan Dipegang selama 10 Tahun