Ada banyak pertanyaan yg nggak punya jawaban sederhana, mungkin karena terlalu rumit atau hanya hipotesis. Salah satunya adalah apa artinya jika miliarder bayar pajak dengan tarif yang sama seperti kelas menengah atas, yang pendapatannya rata-rata mulai dari $168.000, tergantung tempat tinggal.
Cari Tahu: Saya Tanya ChatGPT Apa Jadinya Kalau Miliarder Bayar Pajak Seperti Kelas Menengah
Baca Juga: 4 Pasar Perumahan yg Jatuh Drastis Selama 5 Tahun Terakhir
ChatGPT mungkin bukan peramal, tapi bisa analisa informasi dan kasih tren. Aku nanya apa jadinya kalau miliarder wajib bayar pajak mirip kelas menengah atas. Ini jawabannya.
Pertama, ChatGPT bilang kalau miliarder bayar pajak kayak kelas menengah atas, pemerintah bakal dapet banyak uang tambahan—mungkin ratusan miliar dolar per tahun. “Itu karena miliarder nggak dapet uang dari gaji kayak pekerja kelas menengah. Mereka kaya lewat investasi—saham, properti, bisnis—yang pajaknya lebih rendah atau bahkan nggak kena pajak sampe aset dijual,” kata ChatGPT.
Pendapatan miliarder kebanyakan dari kenaikan nilai aset, bukan gaji. Artinya, mereka dapat uang dari uang mereka sendiri lewat bunga. Dan sampai sekarang, undang-undang pajak AS nggak kena pajak ‘unrealized capital gains’, jadi selama aset belum dijual, mereka bisa kumpulin jutaan tanpa bayar sepeser pun.
Pelajari Lagi: Apa Arti UU Pajak Baru Trump buat Kelas Menengah Atas di 2025
Sekarang, banyak miliarder bayar pajak efektif cuma 8% atau kurang, berkat celah hukum dan trik pajak. Sementara itu, keluarga kelas menengah atas yg pendapatannya $250.000 bisa bayar 20–24% dari penghasilan. (Ingat, pajak nggak satu tarif untuk semua penghasilan. Semakin tinggi penghasilan, tarif pajaknya beda-beda. Misal, 12% untuk $47.150 pertama, lalu 22% untuk $47.151–$100.525, dst.)
Kalau miliarder bayar pajak kayak kelas menengah atas, “itu bakal seimbangkan sistem—dan hasilkan banyak uang buat infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan,” kata ChatGPT.
Aku penasaran apa pajak buat miliarder bisa pengaruhi kesenjangan kekayaan. Meski nggak langsung kasih uang ke orang lain, “ini bisa tingkatkan kepercayaan pada sistem pajak, tunjukkan orang kaya nggak main aturan sendiri,” kata ChatGPT.
Ini juga bisa kurangi “penumpukan kekayaan turun-temurun,” di mana keluarga kaya simpan kekayaan tanpa kontribusi proporsional ke sistem.
Tapi ini bukan solusi ajaib. “Kesenjangan kekayaan nggak cuma karena pajak—upah, akses pendidikan, harga rumah, dan kepemilikan perusahaan juga berpengaruh,” kata ChatGPT.
Miliarder bayar pajak juga nggak bikin mereka berhenti jadi miliarder.
Meski secara teori pajak lebih tinggi buat miliarder “akan alihkan beban pajak lebih besar ke orang kaya,” tulis ChatGPT, miliarder nggak selalu punya uang tunai sebanyak yg dilihat.
“Banyak kekayaan miliarder tertahan di saham yg belum dijual, jadi pajaknya butuh perubahan besar di aturan pajak.”
Plus, miliarder jago cari celah—bisa sulit buat diterapkan.
Tapi dunia nggak hitam putih. Pasti ada jalan tengah, jadi aku tanya ChatGPT apa ada cara buat miliarder bayar pajak lebih, meski nggak persis kayak kelas menengah atas.
Solusinya mungkin lewat kebijakan, tapi kecil kemungkinan terjadi dalam waktu dekat. UU Donald Trump malah kasih keringanan pajak buat orang kaya. Tapi beberapa usulan kebijakan yg pernah diajukan termasuk:
Pajak minimum buat miliarder, sekitar 20% dari total penghasilan
Batasi potongan pajak dan tutup celah yg bikin mereka kurangi penghasilan kena pajak
Pajaki “unrealized gains” (aset yg nilainya naik tapi belum dijual), secara bertahap.
ChatGPT setuju kalau miliarder bisa bayar lebih, meski nggak persis seperti kelas menengah atas. “Kuncinya adalah buat kebijakan yg adil, bisa dilaksanakan, dan realistis secara politik.”
Aku tanya seberapa realistis usulan ini, dan ChatGPT jawab apa yg udah aku tahu: “cukup realistis” tapi hanya dengan “dukungan politik yg tepat.”
Lebih Lanjut dari GOBankingRates
Artikel ini awalnya muncul di GOBankingRates.com: Saya Tanya ChatGPT Apa Jadinya Kalau Miliarder Bayar Pajak Seperti Kelas Menengah Atas