61% Pekerja Kantoran Percaya AI Akan Gantikan Posisi Mereka dalam 3 Tahun—Tapi Mereka Terlalu Sibuk Menikmati Beban Kerja yang Lebih Ringan untuk Khawatir Saat Ini

Apa yang akan km lakukan jika km pikir pekerjaanmu akan diambil alih oleh AI dalam 3 tahun?

Bagi beberapa orang, jawabannya adalah tetap menggunakanya.

Pekerja kantoran suka dengan keseimbangan kerja-hidup yg didapat dari AI walau mungkin pekerjaan mereka hilang pada 2028.

Ironisnya, data terbaru menunjukan sekitar 60% dari 2.500 pekerja teknologi percaya pekerjaan mereka dan tim mereka bisa diganti AI dalam 3-5 tahun, tapi mereka masih pakai AI setidaknya sekali sehari.

Sekitar 7 dari 10 pekerja bilang AI bantu tingkatkan kreativitas dan produktivitas, sementara 4 dari 10 bilang AI bantu keseimbangan kerja-hidup, kurangi stres, dan ambil keputusan lebih baik.

“Sama seperti komputer atau internet, orang cenderung belajar alat baru dan nemuin manfaatnya,” kata Dallin Hatch, Kepala Komunikasi di Udacity.

Lebih produktif, kreatif, dan fleksibel

Walau AI mungkin ambil pekerjaan di masa depan, sekarang karyawan nikmati waktu lebih banyak.

Filsuf Frank Martela bilang ke Fortune, AI bisa bikin pekerjaan lebih berarti karena bantu tugas rutin. “Semakin AI urusi hal membosankan, semakin kita fokus pada hal kreatif,” katanya.

Laporan tunjukkan Gen-Z lebih peduli keseimbangan kerja-hidup dan fleksibilitas. Jadi AI bisa jadi keuntungan buat generasi ini yg gak suka tugas berulang.

Perubahan ke fleksibilitas sudah mulai diterima pemimpin bisnis. Bill Gates bilang AI mungkin bikin orang kerja cuma 2 hari seminggu dalam 10 tahun. CEO JPMorgan Jamie Dimon juga prediksi kerja 3,5 hari seminggu.

Tapi jangan lupa risiko jangka panjang

Sebenernya, gak ada yg tau pasti bagaimana AI pengaruhi pekerjaan sampai itu terjadi.

CEO seperti Jim Farley dari Ford prediksi AI hapus 50% pekerjaan kantoran. CEO Amazon Andy Jassy juga bilang AI akan kurangi jumlah karyawan.

MEMBACA  Panel Surya Terbaik untuk Rumah Anda di Tahun 2024

AI sudah sebabkan PHK besar di sektor teknologi, dan perusahaan mulai atur ulang posisi karyawan.

Tapi Hatch bilang AI juga bisa buka peluang baru.

“Sulit tau masa depan,” kata Hatch. “Tapi ada kemungkinan AI bikin lebih banyak kesempatan untuk orang yg belajar skill baru.”

“Mereka mungkin lihat peluang lebih besar untuk berkontribusi di sisi kreatif dengan bantuan AI, yg sebelumnya terbatas karena sibuk kerja rutin.”