Netflix (NFLX) sudah sangat berkembang sejak jaman mereka masih mengirim DVD sewaan. Pada hari Jumat, raksasa streaming itu mengumumkan rencana mereka untuk membeli studio dan aset streaming Warner Bros. Discovery (WBD) dalam kesepakatan senilai 72 miliar dolar yang akan mengguncang dunia hiburan. Akuisisi ini akan mencakup studio film dan televisi Warner Bros, HBO Max, dan HBO, dan akan membentuk ulang dunia streaming.
Netflix mengatakan penggabungan ini tidak hanya akan memberi penggunanya akses ke lebih banyak konten, tapi juga menciptakan lebih banyak peluang bagi para kreator untuk bercerita dan terhubung dengan penonton yang lebih luas.
“Akuisisi ini akan meningkatkan penawaran kami dan mempercepat bisnis kami untuk dekade-dekade mendatang,” kata Greg Peters, Co-CEO Netflix, dalam sebuah pernyataan.
Namun, beberapa hari kemudian, Paramount Skydance (PSKY) meluncurkan tawaran bermusuhan untuk Warner Bros. Discovery, langsung pergi ke para pemegang saham dengan penawaran tunai dan memulai pertarungan yang sangat publik.
“Kami di sini untuk menyelesaikan apa yang kami mulai,” kata David Ellison, CEO dan Chairman Paramount, di CNBC pada hari Senin.
Jadi, bagaimana ini nantinya akan mempengaruhi dompet dan pengalaman streaming Anda?
Warner Bros. telah menjadi pemain utama di industri hiburan selama lebih dari satu abad, artinya mereka memiliki banyak waralaba klasik, acara TV, dan film, termasuk “The Big Bang Theory,” “The Sopranos,” “Game of Thrones,” “The Wizard of Oz” dan DC Universe.
Akuisisi ini tidak akan mencakup kepemilikan divisi jaringan global Warner Bros., yang berisi jaringan kabel besar seperti CNN, TNT, Discovery, dan lainnya.
“Misi kami selalu untuk menghibur dunia,” kata Ted Sarandos, Co-CEO Netflix, dalam pernyataan resmi. “Dengan menggabungkan koleksi film dan acara luar biasa dari Warner Bros. — dari klasik seperti ‘Casablanca’ dan ‘Citizen Kane’ sampai favorit modern seperti ‘Harry Potter’ dan ‘Friends’ — dengan judul budaya dari kami seperti ‘Stranger Things,’ ‘KPop Demon Hunters,’ dan ‘Squid Game,’ kami akan bisa melakukannya lebih baik lagi.”
Dalam pernyataan resminya, Netflix mengatakan mereka berharap untuk “mempertahankan operasi Warner Bros. saat ini dan mengembangkan kekuatannya, termasuk rilis teater untuk film.”
Dalam konferensi dengan investor dan pers pekan lalu, Sarandos berkata, “Saya tidak melihat ini sebagai perubahan pendekatan untuk film Netflix atau film Warner. Saya pikir, seiring waktu, jendela rilis akan berkembang menjadi lebih ramah konsumen, untuk bisa bertemu penonton di mana mereka berada dengan lebih cepat.”
Sarandos mengatakan film yang dijadwalkan tayang di bioskop melalui Warner Bros. akan lanjut sesuai rencana, “tapi tujuan utama kami adalah membawa film baru ke anggota kami, karena itu yang mereka cari.”
Mungkin masih terlalu dini untuk mengetahui. Tapi ahli industri memperkirakan bahwa berkurangnya persaingan di area industri hiburan ini bisa menaikkan biaya untuk konsumen.
“Netflix telah mengukuhkan dirinya bukan hanya sebagai layanan streaming teratas global, tapi juga sekarang sebagai pencipta konten miliaran dolar. Konsolidasi menyebabkan kekuatan pasar lebih tinggi, jadi jika Netflix menambah koleksi konten dan kemampuan produksinya lewat akuisisi Warner Bros., mereka akan berusaha menangkap nilai ini dalam bentuk harga langganan yang lebih tinggi,” kata Nelson Granados, Direktur Eksekutif Institut untuk Hiburan, Media, dan Olahraga di Pepperdine Graziadio Business School.
“Dengan semua hal lain sama, Netflix seharusnya bisa melakukannya. Tapi, pesaing akan bergerak menanggapi, jadi tidak jelas bagi saya apakah mereka akan bisa mengubah ini menjadi keuntungan lebih tinggi, atau hanya gerakan kompetitif untuk mengukuhkan posisi mereka.”
Setelah berita kesepakatan pada Jumat, Netflix mengirim email ke pelanggannya yang mengatakan “kedua layanan streaming akan terus beroperasi terpisah” dan bahwa “tidak ada yang berubah hari ini.”
Netflix bukan satu-satunya perusahaan streaming yang ikut dalam persaingan ini.
Pada hari Senin, Paramount meluncurkan tawaran mereka sendiri untuk mengakuisisi seluruh Warner Bros. dan segmen jaringan globalnya, menawarkan penawaran tunai sebesar 30 dolar per saham. Paramount klaim bahwa kesepakatan ini akan menawarkan nilai lebih untuk pemegang saham Warner Bros. Discovery dan proses persetujuan regulasi yang lebih lancar.
Paramount telah memperingatkan dalam surat ke Warner Bros. Discovery bahwa kesepakatan dengan Netflix kemungkinan “tidak akan pernah selesai” karena masalah regulasi dan mempertanyakan “keadilan dan kecukupan” prosesnya.
Dalam pernyataan, Ellison dari Paramount berkata: “Pemegang saham WBD berhak mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan tawaran tunai superior kami untuk saham mereka di seluruh perusahaan. Penawaran publik kami, yang sama dengan yang kami berikan ke Dewan Direksi Warner Bros. Discovery secara privat, memberikan nilai lebih unggul, dan jalan penyelesaian yang lebih pasti dan cepat.”
Dalam pernyataan resminya, Netflix mengatakan transaksi ini diperkirakan selesai dalam 12 sampai 18 bulan. Namun, ada beberapa lapisan dalam kesepakatan ini yang menurut ahli bisa menjadikannya pertarungan regulasi yang panjang. Kesepakatan sebesar ini perlu melalui saluran yang benar sebelum final. Artinya perlu persetujuan dari regulator federal seperti Departemen Kehakiman dan Komisi Perdagangan Federal untuk memastikan langkah ini tidak melanggar hukum anti monopoli.
Jika kesepakatan ini terjadi, diperkirakan raksasa media gabungan ini akan mengontrol sekitar sepertiga aktivitas streaming AS, menurut data dari JustWatch, platform yang mengukur keterlibatan streaming di layanan AS. Dan, tidak semua orang yakin kesepakatan seperti ini adalah ide bagus — termasuk pembuat hukum dari kedua pihak.
Senator AS Elizabeth Warren (D-Mass.) memberi komentar tentang tawaran terbaru Paramount, menyatakan bahwa “penggabungan Paramount Skydance-Warner Bros. akan menjadi api anti monopoli alarm lima dan tepat apa yang ingin dicegah oleh hukum anti monopoli kami.”
Ketika ditanya tentang akuisisi Netflix pada hari Minggu, Presiden Trump berkata kepada wartawan, “Ya, itu harus melalui proses, dan kita lihat nanti apa yang terjadi,” mencatat bahwa kesepakatan itu “bisa jadi masalah.”
Ahli industri mengatakan perjalanan menuju persetujuan penuh bisa dipenuhi berbagai tantangan.
“Saya pikir secara teknis, dengan melihat angka-angka, pengacara anti-trust tidak bisa membuat kasus kuat bahwa Netflix + Warner Bros. akan mencapai ambang batas monopolistik di sisi konten untuk menghalangi akuisisi,” kata Granados. “Pertanyaannya kemungkinan lebih ke sisi distribusi, dengan dua layanan streaming terbesar, Netflix dan HBO Max, di bawah kepemilikan tunggal. Bagaimanapun, mengingat prominensi merek mereka yang tinggi, rintangan hukum yang harus dilewati akan signifikan.”