4 Tugas Keuangan yang Tak Lagi Saya Bayarkan kepada Ahli Setelah Menemukan ChatGPT

Kalau kamu pemilik bisnis, pasti tau kalau urusan keuangan bisa habisin banyak waktu dan sumber daya, apalagi untuk usaha kecil atau startup. Makanya, beberapa profesional sekarang pakai bantuan kecerdasan buatan (AI). Tapi, apakah ini efektif?

Kami ngobrol dengan profesional dari tiga industri buat tau gimana AI bantu mereka memperlancar alur kerja dan kurangi biaya outsourcing. Ini dia tugas keuangan yang mereka berhenti bayar ke ahli setelah pakai ChatGPT.

Dennis Vong, pendiri dan pemilik Inland Power Wash, bilang dulu dia bayar pembukuan tiap triwulan untuk urus kebiasaan pengeluaran perusahaan. “Sekarang, saya masukin pendapatan, biaya material, dan perubahan musim ke ChatGPT, lalu dia kasih rincian jelas yang bisa saya perbarui kapan saja. Ini hemat ratusan dolar per tahun dan saya lebih kontrol angka-angka saya,” kata Vong.

Cord Thomas, presiden dan COO perusahaan sewa liburan SkyRun, bilang dia juga pakai ChatGPT untuk bantu buat anggaran dan analisis. “Alat AI sekarang gantikan ahli manusia untuk bikin anggaran dan analisis keuangan yang dulu kami andalkan ke ahli; saya bisa buat anggaran cepat, ubah berdasarkan arus kas, dan evaluasi skenario, termasuk kalau pendapatan tiba-tiba turun.”

Pelajari Lagi: Saya Tanya ChatGPT Bagaimana Orang Biasa Bisa Hasilkan $100K dari Rumah: Ini Jawabannya

Coba Ini: 9 Cara Berusaha Sedikit untuk Dapat Penghasilan Pasif (Bisa Mulai Minggu Ini)

Selain itu, Thomas dan Vong juga pakai AI ketika mereka mau menilai risiko di dalam bisnis mereka.

Sebelum ambil keputusan penting, Thomas konsultasi ke ChatGPT untuk tentukan ada risiko apa. Dia bilang, “AI bisa identifikasi kemungkinan kewajiban untuk bantu putuskan investasi dan kontrak; ini juga biarkan tim saya fokus ke rencana jangka panjang.”

MEMBACA  Jeffrey Epstein Menunjuk Jes Staley dan Lawrence Summers sebagai Pelaksana Wasiatnya

Vong bilang dia pakai AI untuk prediksi risiko potensial sebelum investasi di peralatan baru. “Sebelum beli pressure washer atau sistem tangki air, saya masukin informasinya ke ChatGPT untuk urus proyeksi biaya, umur pakai, dan perawatan, mirip kayak yang konsultan kasih; ini bantu saya hindari keputusan beli terburu-buru dan kesalahan yang mahal.”

Vong dulu bayar penasihat eksternal untuk bantu antisipasi penurunan musiman, tapi sekarang dia bisa pakai ChatGPT aja.

“Di bulan sepi, saya masukin hitungan dan biaya pekerjaan hipotetis untuk perkirakan seberapa ketat keadaannya,” kata Vong. “ChatGPT sajikan arus kas dengan jelas dan sudah gantikan penasihat keuangan yang dulu saya hubungi saat masa sulit.”

ChatGPT juga bantu bisnis dengan mengambil dokumen keuangan rumit dan mengubahnya jadi ringkasan laporan yang jelas dan sederhana.

Buat Thomas, AI ubah laporan kompleks jadi ringkasan bahasa Inggris dasar untuk investor, sehingga keputusan bisa lebih cepat tanpa biaya konsultan. “Ini biarkan tim kami fokus pada ekspansi bisnis daripada kerjaan berulang,” katanya.

Jon Morgan, co-founder perusahaan konsultasi bisnis Venture Smarter, awalnya mulai integrasikan AI ke alur kerja keuangan perusahaan untuk uji tugas mana yang bisa otomatis. Dia temukan bisa potong biaya sampai 30%, menghemat ribuan dolar yang dulu dipakai untuk bayar analis junior.

“Kami pakai AI untuk proses laporan laba rugi triwulan dan pengumuman pendanaan pesaing — tugas yang dulu biayanya $3.000 sampai $5.000 per bulan.” Dia nambahin, “Perintah yang terstruktur baik bisa saring laporan 20 halaman jadi lima poin penting dalam beberapa menit, sehingga strategis bisa fokus ke implikasi tingkat tinggi.”

Dengan serahkan tugas yang membosankan dan makan waktu ke ChatGPT, ketiga profesional ini tidak cuma hemat uang tapi juga perbaiki alur kerja di perusahaan mereka.

MEMBACA  Amphenol (APH) Perluas Bidang Pertahanan dan AI Lewat Akuisisi Trexon Senilai $1 Miliar

Lainnya dari GOBankingRates

Artikel ini awalnya muncul di GOBankingRates.com: 4 Tugas Keuangan yang Saya Berhenti Bayar ke Ahli Setelah Temukan ChatGPT

Naskah ini akan menjelaskan cara kerja internet secara sederhana.

Internet itu seperti jaringan jalan raya besar untuk informasi. Komputer dan hp kita terhubung ke jaringan ini. Saat kita mau buka website, komputer kita mengirim permintaan lewat jaringan. Permintaan itu pecah jadi paket-paket kecil yang dikirim lewat rute tercepat.

Paket-paket ini lalu sampai di server, yang adalah komputer penyimpan data website. Server mengirim balik data yang kita minta. Data itu dikirim balik sebagai paket-paket juga, lalu disusun ulang di perangkat kita. Hasilnya, kita bisa lihat halaman website di layar. Proses ini terjadi sangat cepat, hampir instan!

https://epubs.utah.edu/index.php/wn/user/getInterests?term=44742019227&o2x=bhjMLspB

Tinggalkan komentar