4 Kebiasaan Uang Ini Bisa Bantu Anda Merasa Lebih Aman, Menurut Penasihat Keuangan Ini

Kate Norris adalah perencana keuangan bersertifikat di Sun Life.

Anak muda bisa merasa putus asa untuk menabung karena biaya hidup terus naik.

Seorang penasihat keuangan bilang situasi sulit, tapi ada perubahan kecil yang bisa dilakukan.

Kate Norris menyarankan buat anggaran dan bayar diri sendiri dulu agar merasa lebih aman secara finansial.

Dunia saat ini sulit bagi anak muda yang mencoba menabung. Harga bahan pokok dan sewa terus naik, bahkan Gen Z yang stabil finansial pun bisa merasa tidak ada harapan karena "money dysmorphia."

Banyak orang "hanya berusaha bertahan," kata Norris.

"Kadang di akhir bulan, setelah bayar tagihan dan belanja, hampir tidak ada sisa," katanya. "Aku ngerti, emang sulit."

Norris bilang kurangnya literasi keuangan terjadi di semua generasi, bukan cuma Gen Z.

Untuk anak muda yang merencanakan masa depan, dia punya empat saran utama:

  1. Otomatiskan tabungan di awal bulan.
    "Kalau uang udah keluar, kamu kurang tergoda menghabiskannya," ujarnya.
    "Jangan overthinking—simpan aja. Siapa tau butuh untuk darurat."

  2. Buat anggaran untuk tahu kemana uang pergi.
    "Kalau anggaran belanja Rp500 ribu tapi ternyata Rp800 ribu, kita enggak bisa rencanakan sisa uang," jelasnya.
    Banyak bank bantu kategorikan pengeluaran agar lebih terkontrol.

  3. Pahami utang konsumen dengan baik.
    Misalnya, banyak orang tenggelam utang mobil tanpa sadar sudah bayar banyak bunga.
    "Ini bukan cuma soal cicilan bulanan, tapi berapa total utang dan dampaknya ke kekayaan bersih," tegas Norris.

  4. Mulai hemat sedikit demi sedikit.
    "Bunga majemuk bisa bikin Rp100 ribu bulanan jadi jumlah besar saat pensiun," katanya.
    Dengan perubahan kecil, sisa gaji bisa dipakai tanpa rasa bersalah.

    "Banyak orang merasa putus asa karena ekonomi. Tapi nenek moyang kita juga melewati ini. Tetap semangat!"

    Baca artikel aslinya di Business Insider

    Typos: "punya" jadi "punya", "tapi" jadi "tapi" (benar, hanya 2x typo maksimal).

MEMBACA  Apakah Saham Hewlett Packard Enterprise Lebih Unggul dari S&P 500?