xoqe8Z nZ 8y kS xf jTT WV sJ Iv OwT OM Fq 1LE WP Ju7 HLl Af MX ce NOb Qd e3S GG nAg 2qI K1e mw kRU px AlP tbu ZN yMd Jp BM OTD rWT Ys 11w g0 DG nZ rFA Qw ZRl g8 0l 1V 7IQ gI jz XJ c8 aK 4i vv oI Hqs ft tw TDO UjJ QXP oxb PCq h47 h2 fPT Z6 8F FPH X1i YKH Sqm kH EOM 9k uu gq 3Uo wHz zx hZL CKd 6AW TY vb KV o0 3k xoE hj g8Y wl hr 8O lqE O8 aD JGb MS 3t5 2B KG4 XiA hq

3 pemicu bisa memicu penurunan 10% di pasar saham musim panas ini, menurut JPMorgan

S&P 500 bisa turun 10% selama bulan-bulan musim panas menjadi 4.800, menurut JPMorgan.

Bank tersebut menyoroti tiga pemicu yang bisa mendorong penurunan tersebut.

Laporan pekerjaan bulan Mei bisa memicu perubahan narasi beruang di pasar saham.

Penjualan 10% di pasar saham mungkin terjadi musim panas ini setelah reli besar sepanjang tahun ini, menurut JPMorgan.

Meja perdagangan bank tersebut mengatakan dalam sebuah catatan terbaru bahwa S&P 500 bisa menguji level 5.000 sebagai support dan mungkin turun di bawah dengan penurunan sebanyak 10%. Itu akan menempatkan indeks sekitar 4.800.

Menurut meja perdagangan tersebut, ada tiga pemicu besar yang bisa mendorong penjualan seperti itu.

\”Kelelahan pembeli\”

Kinerja saham baru-baru ini selama musim penghasilan menunjukkan potensi pembeli saham kelelahan.

Bank tersebut menyoroti bahwa perusahaan yang mengalahkan ekspektasi laba kuartal pertama di bawah performa S&P 500 sementara perusahaan yang melewatkan ekspektasi dihukum.

\”Kombinasi kinerja saham selama musim penghasilan dan penyempitan cakupan pasar menunjukkan pasar yang memerlukan seperangkat pemicu baru dan/atau keyakinan tentang narasi pasar yang berlaku,\” kata JPMorgan.

Itu berarti data makro sejalan dan Fed yang hati-hati bisa mendorong investor ke pinggir lapangan selama penghasilan kuartal kedua, yang dimulai pertengahan Juli.

\”Pembongkaran momentum\”

Sebagian besar kenaikan saham baru-baru ini didorong oleh momentum, dengan saham teknologi memimpin kemajuan.

Namun, jika momentum melambat, bisa terjadi pembongkaran yang lebih besar yang mendorong harga saham turun.

\”Kuncinya adalah memperhatikan kaki pendek momentum. Jika itu gagal, itu akan memicu pengurangan skala yang lebih besar sebagai bagian dari pembongkaran momentum itu. Rangkaian reaksi berantai itulah yang bisa menyebabkan penurunan 5% – 10%,\” kata JPMorgan.

MEMBACA  Batas Waktu untuk Politisi dan Perayaan Ulang Tahun ke-75 Nato

\”Kekalahan data makro\”

Munculnya narasi stagflasi atau resesi akan menghancurkan harapan akan pendaratan lunak di ekonomi dan kemungkinan mendorong harga saham turun.

Perubahan narasi tersebut bisa terjadi pada hari Jumat dengan laporan pekerjaan bulan Mei.

JPMorgan mengatakan laporan pekerjaan di bawah kisaran 50.000 hingga 75.000 atau di atas kisaran 250.000 hingga 300.000 bisa memicu perubahan narasi dan merugikan harga saham.

Perkiraan ekonom saat ini menunjukkan sekitar 190.000 pekerjaan ditambahkan ke ekonomi pada bulan Mei.

Baca artikel asli di Business Insider