Tabungan uang bertambah seiring waktu oleh Nattanan23 via Pixabay
Dana ETF (Exchange-traded fund) mencapai rekor masuk $1,9 triliun di tahun 2024, mendorong total aset ETF jadi $14,7 triliun.
Tapi, dengan imbal hasil obligasi AS 10 tahun di sekitar 4,4%, investor yang cari pendapatan menghadapi situasi di mana ETF tradisional sulit bersaing. Ini memicu peralihan ke strategi inovatif untuk dapatkan hasil lebih tinggi.
Tiga dana menonjol mengubah cara investasi pendapatan dengan menawarkan imbal hasil jauh lebih tinggi daripada opsi biasa. Masing-masing pakai strategi covered call canggih di indeks besar, ubah pasar volatil jadi pendapatan bulanan stabil.
Global X Nasdaq 100 Covered Call ETF (QYLD) ikuti indeks CBOE NASDAQ-100 BuyWrite V2. Dengan aset kelola $8,38 miliar, QYLD beri distribusi tahunan 14,13%, dibayar tiap bulan.
Dana ini pegang semua saham di Nasdaq 100 Index ($IUXX) dan jual opsi call di indeks yang sama, mencakup 100% portofolionya. Strategi ini bertujuan kumpulkan premi opsi, yang dibagi tiap bulan. Meski memberi pendapatan kuat, kelemahannya adalah pertumbuhan terbatas saat pasar naik tajam.
Rasio biaya dana ini 0,6%, cukup kompetitif mengingat strategi opsi rumit dan arus kas stabil yang ditawarkan. ETF ini turun 8,7% tahun ini dan 6,7% dalam setahun terakhir.
www.barchart.com
NEOS S&P 500 High Income ETF (SPYI) adalah produk NEOS Funds dan mulai diperdagangkan 31 Agustus 2022. ETF ini juga bayar distribusi bulanan dengan tingkat distribusi 12,65% dalam 12 bulan.
ETF ini berbasis S&P 500 Index ($SPX), tapi bukan tracker pasif. Selain jual opsi call, manajernya juga beli opsi put di indeks sama. Ini ciptakan efek “collar”, tujuannya pertahankan potensi kenaikan aset jika pasar naik.
SPYI kelola $3,9 miliar aset. Rasio biayanya 0,68%, sesuai dengan pendekatan aktif dan strategi rumit. SPYI turun 2,4% tahun ini dan 1,9% dalam 52 minggu terakhir.
Cerita Berlanjut
www.barchart.com
ProShares S&P 500 High Income ETF (ISPY) bawa twist baru di pasar ETF high-yield. Lacak indeks S&P 500 Daily Covered Call, ISPY adalah ETF pertama yang terapkan covered call harian di S&P 500. Artinya, alih-alih mingguan atau bulanan, ISPY tulis opsi call baru tiap hari perdagangan, pakai swap agreements untuk akses penuh portofolio S&P 500 dan maksimalkan premi opsi.
Pendekatan frekuensi tinggi ini manfaatkan penurunan waktu cepat opsi harian, biarkan dana atur harga strike tiap hari dan sesuaikan dengan perubahan pasar. Hasilnya pendapatan tinggi stabil, dengan proteksi tambahan jika pasar bergejolak. Tapi, reset harian juga berarti return lebih terikat fluktuasi pasar jangka pendek, dan dana bisa tertinggal di rally kuat.
Tingkat distribusi 12 bulan 12,82%, dan seperti QYLD dan SPYI, bayar distribusi bulanan.
ISPY kelola $740,3 juta aset dengan rasio biaya 0,55%, kompetitif untuk ETF aktif berbasis opsi. ISPY turun 7,9% tahun ini dan 6,3% dalam 52 minggu terakhir.
www.barchart.com
ETF covered call high-yield seperti QYLD, SPYI, dan ISPY tawarkan cara menarik untuk naikkan pendapatan bulanan, meski harus korbankan beberapa potensi pertumbuhan.
Mengingat lingkungan investasi yang volatil sekarang, wajar jika ETF ini tetap relevan bagi pencari pendapatan di 2025.
Pada tanggal publikasi, Ebube Jones tidak punya posisi (langsung/tidak langsung) di sekuritas yang disebut di artikel ini. Semua info dan data hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini awalnya terbit di Barchart.com