Dolar AS sudha diakui sebagi mata uang penting di dunia, tapii ada kekhawatiran tahun ini bahwa nilainya mungkin menurun.
Perhatian: Fidelity bilang ini resiko mengejutkan kalau pegang terlalu banyak uang tunai — apa kamu pegang terlalu banyak?
Baca juga: Berapa uang yang dibutuhkan untuk dianggap kelas menegah di negara bagianmu?
Menurut J.P. Morgan, "Dolar AS adalaah mata uang cadangan utama dunia dan paling sering dipakai untuk perdagangan internasional. Tapi, dominasinya mulai dipertanyakan akhir-akhir ini karena perubahan geopolitik."
J.P. Morgan menyebut beberapa alasan kenapa dolar AS turun nilainya:
- Transaksi energi lebih sering pakai mata uang non-USD.
- Bank AS tidak terlibat dalam sistem pembayaran baru untuk transaksi lintas negara.
- Porsi USD di cadangan devisa menurun.
Saya Penasihat Keuangan: Klien terkaya saya selalu lakukan 3 hal ini.
Beberapa ahli bilang, turunnya nilai dolar AS bisa menguntungkan untuk dompet orang biasa.
Annie Cole, pakar keuangan, bilang bayangkan dolar AS setara dengan euro. Kalau dolar melemah, bisnis Eropa lebih mungkin beli barang AS daripada Eropa. Ini bisa mulai siklus di mana negara lain beli produk AS, dorong ekonomi AS, dan buka lapangan kerja.
Andrew Lokenauth, ahli keuangan, bilang, "Dolar lemah biasanya artinya pasar saham lebih kuat. Analisis saya tunjukkan, saat dolar turun 10%, perusahaan multinasional di S&P 500 sering dapat laba 15-20% karena pendapatan luar negeri."
Dia juga tambahin, inflasi karena dolar lemah bisa untungkan pemilik rumah dengan KPR tetap. Inflasi 5% per tahun seperti diskon 5% untuk saldo KPR mereka.
Investasi Emas
Didukung oleh Money.com – Yahoo mungkin dapat komisi dari tautan di atas.Artikel ini awalnya muncul di GOBankingRates.com: J.P. Morgan: 3 Alasan Dolar AS Turun Nilainya — dan Kenapa Ini Bisa Untungkan Dompetmu.