2 Saham Kecerdasan Buatan (AI) yang Wajib Dibeli Saat TACO Trade Berlangsung

Analisis mendalam tentang retorika tarif Presiden Trump mengungkap pola menarik di pasar saham.

Saham semikonduktor terlihat rentan selama periode tarif baru, tapi membeli saat harga turun bisa jadi ide cerdas.

Infrastruktur cloud juga punya prospek jangka panjang kuat seiring perkembangan AI.

10 saham yang lebih kami suka daripada Nvidia ›

Hingga penutupan 29 Mei, S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones Industrial Average hampir impas tahun ini. Biasanya, hasil biasa seperti ini tak dirayakan. Tapi mengingat indeks utama sempat turun dua digit sebulan lalu, kembali impas terasa seperti kemenangan.

Iklan: Tabungan Bunga Tinggi

Didukung Money.com – Yahoo dapat komisi dari tautan di atas.

Salah satu hal menarik pergerakan harga saham tahun ini adalah kapan volatilitas besar terjadi. Data terbaru menunjukkan penurunan dan kenaikan tajam sepanjang 2025 terkait pengumuman penting dari Washington, D.C.

Setiap kali Presiden Trump umumkan kebijakan tarif baru, pasar bereaksi negatif. Tapi saat tekanan dikurangi, saham pulih cepat. Pola ini disebut perdagangan TACO — kependekan dari “Trump Always Chickens Out.”

Karena situasi tarif masih berlangsung, pasar modal mungkin tetap tidak pasti. Tapi ada dua saham AI yang tetap menarik dibeli sekarang, terlepas dari volatilitas TACO. Fokus pada peluang jangka panjang di tengah kekacauan adalah pilihan bijak.

Mari lihat saham apa yang bisa dibeli saat harganya turun selama perdagangan TACO berlanjut.

Saham AI pertama adalah Nvidia (NASDAQ: NVDA). Nvidia mendominasi pasar chip GPU dan menjadi tolok ukur industri AI. Jika bisnis Nvidia tumbuh, investor biasanya tetap optimis soal AI.

Dari sisi makro, Nvidia untung dari investasi infrastruktur AI. Selama raksasa cloud seperti Amazon, Microsoft, dan Alphabet membangun pusat data, Nvidia dapat manfaat dari peluang triliunan dolar ini.

MEMBACA  Thoma Bravo menjual sisa 7% sahamnya di Nasdaq, laporan Bloomberg

Masalah tarif, ancaman terbesar Nvidia adalah peluang terbatas di China. Tapi Nvidia dapat kontrak di UAE dan KSA, serta kabarnya xAI Elon Musk akan beli chip senilai $40 miliar.

Saya prediksi saham Nvidia akan pulih di paruh kedua 2025 saat ketakutan soal tarif mereda.

Kapitalisasi Pasar NVDA data oleh YCharts

Meski valuasi naik setelah laporan kuartal pertama, saham masih masuk akal berdasarkan P/E.

Sumber gambar: Getty Images.

Selanjutnya adalah Amazon. Bisnis e-commerce-nya rentan terhadap tarif, tapi saya fokus pada dua area lain: AWS yang terus tumbuh dan margin operasional melebar.

AWS menyumbang sebagian besar laba operasional Amazon. Di tengah ketidakpastian ekonomi, kinerjanya tetap kuat dan menghasilkan banyak arus kas. Ekonomi unit yang kuat ini memungkinkan Amazon berinvestasi di area pertumbuhan tinggi.

Amazon juga bisa integrasikan AI di berbagai lini bisnisnya — e-commerce, logistik, ritel, iklan, streaming, hingga layanan kesehatan.

Dinamika ini mungkin menarik perhatian Bill Ackman, yang baru-baru ini tambah Amazon ke portfolionya seperti Warren Buffett dan Cathie Wood.

Saya yakin Amazon akan jadi perusahaan pertama yang capai $5 triliun. Meski ada tantangan tarif jangka pendek, Amazon terbukti bisa diversifikasi dan bangun bisnis miliaran dolar.

Saya lihat Amazon sebagai peluang tersembunyi sekarang dan akan manfaatkan penurunan harga selama perdagangan TACO.

Sebelum beli Nvidia, pertimbangkan ini:

Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru pilih 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan Nvidia tidak termasuk. 10 saham ini bisa beri keuntungan besar di tahun-tahun mendatang.

Contoh, Netflix di list 17 Desember 2004 — investasi $1.000 waktu itu bisa jadi $651.049!* Atau Nvidia di list 15 April 2005 — $1.000 bisa jadi $828.224!*

MEMBACA  Kota-kota Terbaik di Eropa untuk Bisnis 2024

Return rata-rata Stock Advisor 979% — jauh di atas S&P 500 yang 171%. Jangan lewatkan daftar 10 terbaru, tersedia saat gabung Stock Advisor.

Lihat 10 saham »

*Return Stock Advisor per 19 Mei 2025

Suzanne Frey, eksekutif Alphabet, adalah anggota dewan Motley Fool. Randi Zuckerberg, mantan direktur Facebook dan saudara Mark Zuckerberg, juga anggota dewan. John Mackey, mantan CEO Whole Foods Market, anak perusahaan Amazon, juga anggota dewan. Adam Spatacco pegang saham Alphabet, Amazon, Apple, Meta Platforms, Microsoft, dan Nvidia. Motley Fool pegang saham di perusahaan-perusahaan tersebut dan rekomendasikan opsi tertentu.

2 Saham AI yang Wajib Dibeli Selama Perdagangan TACO awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool