\”
Investing.com — Dalam sebuah catatan terbaru, Bank of America menguraikan 14 pelajaran kunci dari tahun 2024 yang seharusnya diingat oleh para investor saat memasuki tahun 2025, dengan memperingatkan bahwa momentum pasar dan valuasi yang terlalu tinggi dapat menghadapi hambatan di tahun mendatang.
Walaupun tahun ini menyerupai kenaikan stabil tahun 1996-97, daripada puncak gelembung tahun 1998-99, risiko semakin meningkat—dari ketegangan geopolitik dan utang yang meningkat hingga kerapuhan pasar yang ditandai oleh VIX.
BofA menunjukkan peluang di Eropa, China, dan Jepang namun memperingatkan bahwa volatilitas, perselisihan perdagangan, dan ketidakpastian makroekonomi akan membentuk tahap berikutnya dari siklus pasar.
Berikut adalah 14 pelajaran yang disorot oleh BofA.
1. Tahun 2024 adalah tahun yang kuat bagi pasar, namun ini mungkin hanya permulaan.
2. Kinerja pasar pada tahun 2024 lebih mirip dengan kenaikan stabil tahun 1996-97 daripada puncak gelembung tahun 1998-99.
3. Dalam lingkungan gelembung, kepemimpinan pasar dapat bertahan lebih lama daripada yang bisa dijangkau oleh para investor untuk tetap di bawah bobot.
4. Namun, kombinasi momentum kuat dan valuasi tinggi sudah terlalu terkencang untuk menghindari potensi kejatuhan.
5. VIX telah menunjukkan bahwa pasar tetap rapuh, dan guncangan besar mungkin sudah waktunya.
6. Agustus 2024 menyarankan untuk membeli penurunan pasar dan mengunci lonjakan volatilitas; menggunakan strategi lebih cerdas seperti posisi delta yang condong mungkin kunci untuk 2025.
7. Tingkat utang yang meningkat dan inflasi yang persisten berarti penjaga obligasi tetap menjadi risiko ekonomi makro yang paling terlihat.
8. Kerapuhan pasar, reaksi yang lebih cepat, dan valuasi yang tinggi menunjukkan bahwa pengulangan volatilitas tenang yang terlihat pada 2017 tidak mungkin terjadi lagi.
9. Kemenangan pemilihan Trump telah membangkitkan kembali kekhawatiran seputar tarif, dengan perusahaan Eropa yang diuntungkan oleh kekuatan dolar mungkin menjadi target perdagangan berikutnya.
10. Saham Eropa tetap murah dan tidak populer—para investor sebaiknya berhati-hati agar tidak terjebak, karena perdagangan yang lebih sedikit berarti lebih sedikit rasa sakit volatilitas.
11. Kinerja China yang melampaui Jepang pada tahun 2024 bisa berlanjut jika suku bunga AS menurun.
12. Data opsi VIX menunjukkan bahwa risiko penempatan di pasar belum hilang.
13. Dividen bank Eurozone telah melampaui selama sebagian besar tahun lalu; para investor mungkin perlu melakukan lindung nilai terhadap hasil yang berbeda pada tahun 2025.
14. Risiko pergerakan tajam dalam yen Jepang, dipicu oleh volatilitas, bisa menyebabkan ketidakstabilan bagi pada tahun 2025.
\”