Sebuah jajak pendapat baru dari The Washington Post dan Kaiser Family Foundation (KFF) menunjukkan bahwa 1 dari 6 orang tua di Amerika menunda atau melewatkan setidaknya satu vaksin untuk anak mereka, tidak termasuk vaksin flu dan COVID-19 (1).
Dan 9% dari orang tua yang ditanya juga mengaku tidak memberikan vaksin penting, seperti polio atau MMR (campak, gondong, rubella).
Para ahli, seperti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bilang bahwa vaksin anak dibuat untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi anak-anak — jadi kenapa orang tua ini memilih untuk tidak memvaksin?
Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa kurangnya kepercayaan adalah alasan besar. Sebanyak 86% orang tua yang menunda atau melewatkan vaksin khawatir tentang efek samping dan risiko suntikan. Tapi 12% orang tua bilang alasannya adalah asuransi mereka tidak menanggung biaya vaksin, atau harganya terlalu mahal.
Selain risiko kesehatan, apakah melewatkan vaksin juga bisa berdampak pada keuangan orang tua?
Dokter dan ahli kesehatan masyarakat menekankan bahwa jadwal vaksin anak dibuat untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi anak-anak saat mereka paling rentan.
Menurut CDC, sebelum ada vaksin cacar air, penyakit itu membunuh sampai 150 orang per tahun dan mengirim ribuan orang lagi ke rumah sakit. Kebanyakan vaksin dianjurkan diberikan dalam dua tahun pertama kehidupan, saat anak-anak menghadapi risiko tertinggi untuk sakit parah dan paling mudah menularkan ke orang lain, seperti di tempat penitipan anak.
Jadi pertanyaan besarnya adalah, apakah memilih untuk tidak vaksin bisa mempengaruhi asuransi kamu?
Jika kamu beli asuransi sendiri melalui pasar Affordable Care Act (ACA), ACA melarang perusahaan asuransi menolak cakupan atau menagih premi lebih tinggi karena status kesehatan, termasuk riwayat vaksinasi.
Kalau di tempat kerja, bisa lebih kompleks. Pada tahun 2021, Departemen Tenaga Kerja, Keuangan, dan Kesehatan dan Layanan Masyarakatakat bersama-sama mengumumkan bahwa perusahaan boleh memberikan biaya tambahan premi yang terkait dengan vaksinasi COVID-19.
Delta Airlines menerapkan biaya tambahan $200 pada Agustus 2021, untuk mengimbangi biaya pengobatan COVID-19 karena rata-rata rawat inap menelan biaya $40,000 per orang, lapor Forbes (2). Tapi, pada April 2022, mereka menghapus syarat itu, karena jumlah kasus sudah turun.
Perusahaan asuransi jiwa memeriksa banyak faktor risiko kematian seperti usia, riwayat kesehatan, dan gaya hidup. Tidak ada perusahaan asuransi mainstream yang menolak klaim atau polis hanya berdasarkan status vaksin (3), dan American Council of Life Insurers mengeluarkan pernyataan yang bilang, “Faktanya adalah perusahaan asuransi jiwa tidak mempertimbangkan apakah pemegang polis sudah menerima vaksin COVID atau tidak ketika memutuskan akan membayar klaim” (4).
Baca selengkapnya: 30% pengemudi di Amerika mengganti asuransi mobil dalam lima tahun terakhir. Begini cara mereka berhemat — dan bagaimana kamu bisa mengurangi tagihanmu secepatnya
Bahkan jika premi asuransi kesehatan atau jiwa kamu tidak naik, jika kamu melewatkan imunisasi standar untuk anak, kamu bisa menghadapi tantangan lain yang terkait uang, seperti biaya medis yang lebih tinggi.
Jika anak kamu terkena penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin, seperti cacar air atau campak, bisa ada biaya rawat inap, perawatan spesialis, dan mungkin komplikasi jangka panjang. Biaya-biaya ini bisa sangat tinggi, dan jika cakupan asuransimu terbatas, kamu mungkin harus bayar sendiri.
Biaya juga bisa datang dari gangguan itu sendiri. Ini mimpi buruk setiap orang tua ketika anak mereka sakit parah. Jika mereka harus bolos sekolah, ini bisa berarti orang tua juga harus bolos kerja atau bayar lebih untuk penitipan anak. Sakit juga bisa menyebabkan pembatalan trip dan biaya denda — hal lain yang berdampak finansial.
Jika kamu melewatkan vaksin untuk anak-anakmu dan khawatir tentang dampaknya pada asuransi, kamu harus telepon perusahaan asuransi kesehatan dan jiwamu untuk mendapatkan panduan mereka. Kamu bisa tanya apakah status vaksinasi anakmu akan mempengaruhi premi atau cakupan asuransimu.
Pada akhirnya, melewatkan vaksin tidak hanya tentang memutuskan apa yang terbaik untuk kesehatan anakmu, tapi juga bisa mempengaruhi dompetmu dengan cara yang tidak terduga.
Bergabunglah dengan 200,000+ pembaca dan dapatkan cerita terbaik dari Moneywise dan wawancara eksklusif lebih dulu — wawasan jelas yang dikurasi dan dikirim setiap minggu. Berlangganan sekarang.
Kami hanya menggunakan sumber yang diverifikasi dan laporan pihak ketiga yang kredible. Untuk detailnya, lihat etika dan panduan editorial kami.
The Washington Post-KFF (1); Forbes (2); Office of the Insurance Commissionaer (3); American Council of Life Insurers (4)
Artikel ini hanya memberikan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat. Informasi diberikan tanpa jaminan apapun.