Minggu, 21 September 2025 – 09:40 WIB
Kiev, VIVA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak usulan bahwa konflik di Ukraina bisa diselesaikan berdasarkan pakta yang mengakhiri Perang Korea tahun 1950-1953 (yang membagi Korea menjadi dua bagian).
Baca Juga :
Menunggu Sanksi Anggota DPRD Gorontalo yang Ingin Rampok Uang Negara
"Skenario kita sangat berbeda dengan yang terjadi di Semenanjung Korea. Di sana, perang berakhir tanpa perjanjian damai yang final… Mungkin kita juga tidak akan punya dokumen akhir yang final untuk mengakhiri perang," katanya.
"Itu sebabnya beberapa orang, seperti Presiden Prancis (Emmanuel) Macron, bilang bahwa jaminan keamanan tidak perlu nunggu perang berhenti," kata Zelenskyy seperti dikutip koran Ukraina Glavkom, Sabtu 20 September 2025.
Baca Juga :
Tragis! Pasangan Lansia di Lhokseumawe Tewas dalam Kebakaran
Serangan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina, Jumat, 20 Desember 2024
Menurut Zelenskyy, gencatan senjata sudah merupakan langkah yang cukup untuk memberikan jaminan keamanan.
Baca Juga :
Dalam 2 Minggu Ada 3 Kecelakaan Transjakarta, Pemprov Ungkap Penyebabnya
Dia lebih lanjut menegaskan bahwa tidak ada yang mempertimbangkan skenario Korea atau Finlandia, atau skenario lainnya.
"Kita akan dapat apa yang akan kita dapat," ujarnya.
Seperti diketahui, Korea Utara dan Korea Selatan secara resmi masih berperang, karena Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Tapi, ada Zona Demiliterisasi yang membentang di sepanjang garis lintang 38 derajat, membagi Semenanjung Korea jadi dua bagian yang kurang lebih sama besar.
Seperti diberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa gencatan senjata jangka pendek cuma akan memberikan waktu pasukan Ukraina untuk berkumpul lagi dan mempersenjatai diri.
Putin berpendapat bahwa kesepakatan damai jangka panjang harus berdasarkan "penghormatan terhadap kepentingan sah semua orang dan semua bangsa yang tinggal di wilayah tersebut."
Sebelumnya, Zelenskyy bilang siap ketemu Trump dan Putin dalam format trilateral atau bilateral tanpa prasyarat, tapi menolak kemungkinan pertemuan dilakukan di Moskow.
"Saya siap bertemu dengan Presiden Trump dan Putin secara trilateral atau bilateral … Saya siap bertemu tanpa syarat apapun," kata Zelenskyy dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris Sky News yang disiarkan pada Selasa (16/9).
Tapi, Zelenskyy mengatakan bahwa dia tidak berniat pergi ke Moskow untuk bernegosiasi, tapi terbuka untuk pertimbangkan usulan pertemuan di negara lain mana pun kecuali Rusia, sambil bilang bahwa "ada banyak usulan yang tersedia."
Soal gencatan senjata, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina juga sudah siap untuk membahas hal tersebut. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Seperti diberitakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa gencatan senjata jangka pendek cuma akan memberikan waktu pasukan Ukraina untuk berkumpul lagi dan mempersenjatai diri.