loading…
Yordania dilaporkan telah mengusulkan rencana untuk mengasingkan 3.000 anggota Hamas dari Jalur Gaza untuk mengakhiri perang brutal Israel. Foto/Palestine Chronicle
GAZA – Yordania dilaporkan telah mengusulkan rencana untuk mengasingkan 3.000 anggota Hamas dan sayap militernya dari Jalur Gaza dalam upaya untuk mengakhiri perang brutal Israel yang sedang berlangsung.
Middle East Eye (MEE) mengungkap hal tersebut dalam laporannya pada Senin (24/3/2025). Menurut sumber Amerika Serikat (AS) dan Palestina yang diberi pengarahan tentang usulan Yordania, mereka yang akan diasingkan akan mencakup para pemimpin militer dan sipil Hamas.
Rencana tersebut juga menyerukan pelucutan senjata Hamas dan faksi perlawanan lainnya di Gaza. Ini akan mengakhiri kekuasaan Hamas di wilayah yang dilanda perang tersebut dan memungkinkan Otoritas Palestina (PA) untuk mengambil alih kendalinya.
Kementerian Luar Negeri Yordania menolak menanggapi laporan tersebut.
Menurut laporan MEE, usulan tersebut muncul saat Israel meningkatkan pengebomannya di Gaza, hanya beberapa hari setelah melanggar gencatan senjata yang ditandatanganinya dengan Hamas awal tahun ini.
Pada 18 Maret, jet-jet tempur Israel melancarkan puluhan serangan udara di Gaza saat orang-orang bangun untuk makan sahur Ramadan, menewaskan 400 warga sipil, termasuk hampir 200 anak-anak.
Sejak itu, serangan Israel yang terus-menerus di jalur tersebut telah menewaskan 300 warga Palestina lainnya.
Secara keseluruhan, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina sejak Oktober 2023, termasuk hampir 18.000 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Lebih dari 113.000 orang terluka.
Gencatan senjata yang dilanggar Israel adalah perjanjian tiga fase, dimulai dengan penghentian sementara permusuhan dan dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.