Senin, 9 Juni 2025 – 08:59 WIB
Jakarta, VIVA – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple, bakal menggelar Worldwide Developers Conference atau WWDC mulai hari ini, Senin 9 Juni sampai 11 Juni 2025.
Baca Juga:
Donald Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga, Tuding Jerome Powell Biang Kerok Ekonomi AS Mandek
Namun, konferensi tahun ini berlangsung di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang baru diumumkan April lalu. Kebijakan ini berdampak besar bagi Apple, baik secara finansial ataupun strategi bisnis.
Baca Juga:
Industri Otomotif Amerika Butuh China, Trump Nego ke Xi Jinping
Kebijakan tarif Trump memberlakukan pungutan 10–60% untuk impor dari China, langsung mempengaruhi Apple karena 90% produksi iPhone masih bergantung di fasilitas China. Menurut Jefferies, jika tarif 60% diterapkan, harga iPhone 16 Pro Max bisa naik US$256 (Rp4,1 juta) atau sekitar 22% dari harga rata-rata di AS.
Baca Juga:
Ribut dengan Elon Musk, Trump Buang Mobil Listrik Mewahnya
Akibatnya, nilai pasar Apple anjlok, turun US$760 miliar (Rp12.356 triliun) dalam sehari, seiring penurunan saham hampir 6%. Untuk mengurangi dampak, Apple mengumumkan investasi US$500 miliar (Rp8.129 triliun) untuk ekspansi fasilitas di AS dalam 4 tahun ke depan.
Investasi ini bertujuan menciptakan 20 ribu lapangan kerja dan kurangi ketergantungan produksi luar negeri. Tapi, perpindahan produksi butuh waktu dan sumber daya besar, sementara dampak tarif sudah terasa.
Bagaimana pengaruhnya ke WWDC 2025? Konferensi ini jadi momen penting buat Apple tunjukkan inovasi dan ketahanan perusahaan. Namun, ketegangan geopolitik dan ekonomi global tetap jadi tantangan besar. Apple Intelligence, inisiatif AI mereka, menghadapi kendala di China karena regulasi ketat dan persaingan dengan Huawei.
Meski WWDC diharapkan hadirkan pembaruan seperti iOS 26 dan visionOS, tak ada pengumuman perangkat keras baru. Ini menunjukkan fokus Apple pada pengembangan perangkat lunak dan layanan, serta upaya pertahankan loyalitas pengguna di tengah tantangan.
Kebijakan tarif Trump menambah kompleksitas bagi Apple dalam persaingan global. Meski investasi di AS adalah langkah strategis, kesuksesan jangka panjang tergantung pada kemampuan Apple beradaptasi dengan perubahan kebijakan dan memenuhi harapan konsumen.
WWDC 2025 jadi panggung bagi Apple untuk buktikan bagaimana mereka hadapi tantangan dan manfaatkan peluang di era digital.