Palembang (ANTARA) – Wali Kota Palembang Ratu Dewa memerintahkan camat dan lurah untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan dengan memperkuat pemantauan wilayah.
Dia menyampaikan hal itu di Palembang, ibu kota Sumatera Selatan, pada Senin. Wali kota mengatakan pemerintah kota terus meningkatkan kesiapan selama musim kemarau.
Untuk itu, semua camat dan lurah diwajibkan untuk rutin memantau wilayah mereka sebagai bagian dari upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2025.
Upaya ini termasuk mengaktifkan pos darurat dan melakukan patroli rutin di daerah rawan kebakaran, terutama di pinggiran kota yang masih terdapat lahan gambut.
"Palembang punya beberapa daerah rawan kebakaran, dan kami sudah instruksikan semua camat dan lurah untuk memantau dengan ketat serta bekerja sama dengan warga setempat untuk pencegahan dini," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran Palembang menangani kebakaran di tiga lokasi rawan pembakaran lahan: Kecamatan Sako, Kertapati, dan Alang-Alang Lebar.
"Ada tiga zona risiko tinggi kebakaran di Palembang: Sako, Kertapati, dan Alang-Alang Lebar," kata Rika Trisna, Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Palembang.
Dia menambahkan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati dalam aktivitas sehari-hari.
"Tim pemadam Palembang siaga untuk menangani kebakaran dan mencegah perluasan. Kami harap masyarakat bekerja sama untuk mencegah kebakaran dan menjaga keamanan. Tolong jangan bakar lahan sembarangan," tegasnya.
Menurut Dewa, wilayah yang terdampak kebanyakan merupakan tanah kosong.
Berita terkait:
BMKG imbau waspadai kebakaran hutan hingga Agustus
BNPB kirim helikopter bantu Jambi atasi kebakaran hutan dan lahan
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025