Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta para pemimpin daerah untuk tidak mengalihkan anggaran pembangunan irigasi ke sektor lain dan harus aktif mempercepat penyelesaian proyek irigasi.
"Jangan pindahkan dana daerah untuk keperluan lain hanya karena pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran untuk irigasi," kata Sudaryono saat peluncuran program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Bengkulu pada hari Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memperkenalkan kebijakan baru yang menghilangkan pembagian wewenang sebelumnya dalam pembangunan irigasi.
Dengan sistem baru ini, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten bisa membangun atau memperbaiki bagian mana saja dari jaringan irigasi yang rusak atau belum dikembangkan.
Sebelum kebijakan ini, tambahnya, proyek irigasi sering terhambat karena tumpang-tindihnya tanggung jawab.
Pemerintah pusat dulunya bertanggung jawab untuk saluran primer dan waduk, provinsi mengelola saluran sekunder, dan kabupaten menangani yang tersier.
Akibatnya, sistem irigasi sering tidak berfungsi karena tidak semua tingkat pemerintah bisa mengalokasikan anggaran pada waktu yang bersamaan.
"Kalau pemerintah pusat membangun bagiannya tapi provinsi dan kabupaten tidak, air tetap tidak akan mengalir. Misalnya, sebuah kabupaten menganggarkan dana untuk saluran tersier, provinsi untuk saluran sekunder, sementara pemerintah pusat bilang anggarannya belum ada, akhirnya sistem irigasinya mangkrak," jelasnya.
Sudaryono mencatat bahwa Presiden Prabowo telah mengalokasikan Rp12 triliun untuk menyelesaikan masalah irigasi di seluruh Indonesia dan mendorong daerah untuk memaksimalkan dana tersebut melalui kerja sama.
"Jangan dialihkan dana daerah ketika anggaran pusat sudah tersedia. Untuk menyelesaikan proyek irigasi dengan cepat, semua pihak harus bekerja sama," ujarnya.
Dia menekankan bahwa kepemimpinan yang proaktif dari gubernur dan bupati sangat penting untuk memastikan pembangunan irigasi mencapai targetnya dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Proses ini sudah disederhanakan. Presiden sudah mengalokasikan Rp12 triliun, pekerjaan sudah dimulai, dan tahun depan sekitar 80.000 titik irigasi di seluruh Indonesia akan diperbaiki. Pendanaan akan berlanjut sampai sistem irigasi benar-benar selesai," pungkasnya.
Berita terkait: Menteri PUPR tekankan optimalkan fungsi irigasi
Berita terkait: Peningkatan irigasi Cikeusik dukung swasembada pangan: Menteri
Berita terkait: Pasaman Barat optimalkan 500 hektare untuk tingkatkan produksi beras
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025