Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka mendorong para pemuda untuk menyesuaikan diri dengan kecerdasan buatan (AI) dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Kamis.
Dia mencatat bahwa saat ini, para pemuda di beberapa negara sedang dilengkapi dengan keterampilan AI melalui kurikulum pendidikan formal.
Oleh karena itu, dia berharap bahwa Indonesia tidak akan tertinggal dan akan segera mengadopsi langkah-langkah serupa.
“Di negara lain, pemerintahan mereka sudah mulai melakukannya. Para pemuda mereka didorong untuk belajar AI,” kata Gibran saat acara “Kecerdasan Buatan: Membentuk Masa Depan Indonesia”.
Beliau menekankan bahwa AI bukanlah ancaman bagi kemanusiaan, menyatakan bahwa itu hanyalah alat dan peran manusia tetap tak tergantikan.
“Ini bukanlah ancaman,” katanya. “AI tidak akan menggantikan manusia. Karena bagaimanapun, sentuhan manusia masih diperlukan.”
Beliau mengatakan bahwa ia berharap penerapan AI di Indonesia dapat diperluas dan tidak terbatas pada bidang kreatif, seperti fotografi, video, atau animasi.
Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan AI di sektor publik, seperti administrasi pemerintah, pembayaran pajak, dan mitigasi bencana.
“Di masa depan, kita ingin AI meningkatkan layanan publik, pembayaran pajak, dan pengelolaan lalu lintas. Oleh karena itu, kemacetan di pintu tol dan area lain dapat diselesaikan dengan AI,” kata Gibran.
Setelah acara, beliau mengunjungi pameran yang memamerkan beberapa inovasi berbasis AI.
Berita terkait: Kementerian menetapkan batas waktu 3 bulan untuk menyelesaikan peta jalan pemanfaatan AI
Berita terkait: VP Gibran mendorong adopsi AI di kalangan pendidik Indonesia
Penerjemah: Fathur, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025