Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR Puan Maharani, dalam peringatan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia, menekankan bahwa visi Indonesia Emas adalah janji mulia yang harus terus diperjuangkan.
“Delapan dekade kemerdekaan adalah momen penting untuk merenungi perjalanan bangsa dan memperkuat komitmen bersama membangun masa depan lebih baik. Indonesia Emas bukan mimpi kosong, tapi janji mulia yang kita perjuangkan bersama,” ujarnya dalam pernyataan pada Minggu.
Ia menegaskan, esensi kemerdekaan tak boleh berhenti di upacara tahunan. Menurutnya, semangat kemerdekaan harus benar-benar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kemerdekaan jangan hanya seremonial. Bagi rakyat, makna merdeka harus terasa seperti punya makanan di meja, bisa menyekolahkan anak, dan akses kesehatan tanpa khawatir,” katanya.
Tahun ke-80 kemerdekaan juga jadi waktu untuk introspeksi, tambahnya.
Ukuran kemerdekaan sejati bukan pada lama negara berdiri, tapi sejauh mana negara hadir dan responsif dalam meringankan beban rakyat.
“Apakah rakyat mampu beli makanan? Apakah orang tua masih harus pinjam uang untuk bayar sekolah anak? Apakah warga desa dan daerah terpencil bisa dapat layanan kesehatan tanpa tempuh jarak jauh?” tanyanya.
Ia juga menyoroti tema HUT RI tahun ini, “Bersatu dan Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” dan menegaskan itu hanya terwujud jika negara benar-benar memenuhi kebutuhan rakyat.
“Pemerintah harus hadirkan kebijakan yang tak hanya bagus di kertas, tapi benar-benar ringankan beban rakyat di tengah ketidakpastian ekonomi global,” tegasnya.
Berita terkait: Makanan Bergizi Gratis bagian dari pemenuhan HAM: Menteri Pigai
Berita terkait: Keragaman budaya pemersatu Indonesia: Menteri
Berita terkait: Menteri dampingi siswa berkebutuhan khusus pemeriksaan kesehatan
Penerjemah: Benardy, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025