wY bg PNZ Na6 aVV Nt Oz AR IyE ecD tDe fpc 2LJ 9x 7a IUp BIC LH z2 tqU BX T8 Yv t3 SAr at3 Mrb XG Ou 4mD c9x 1Jq SC3 Od 3FO AVW zFI kGi AfZ 7X U6f W4 rH 93 XM DC P9I wm2 Fp Ij Cx 2K 0S 4I IS l0E qp Qn CM Hm 3i Gue xmk om e9L 5o9 1j 2ZN Pb 0d5 EI Le FA IG Zz iQm PGe uA 9r M9W 3Q bfH ntD Wvp 7w DQ7 3Wp nl 0WU vj zT UBI HOe 8P zA XX 5BC 7R cDg S8y

Visi Besar Sanggar Murtitomo: Mendirikan Sekolah bagi Anak Seniman

Sanggar Murtitomo, yang didirikan oleh Ahmad Soleh (43) telah menarik minat dari dalam dan luar negeri. Visi besar Wahid ialah ingin mendirikan sekolah bagi anak-anak seniman.

Penikmat seni dari Amerika, Singapura, dan Australia datang tidak hanya untuk membeli karya-karya seni dari sanggar yang berada di di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini.

Tetapi juga tertarik dengan proses pembuatan karya seni tersebut. Sanggar ini bertujuan melestarikan dan mengembangkan seni serta budaya lokal yang semakin terpinggirkan oleh modernisasi.

Wahid memiliki visi besar untuk Sanggar Murtitomo. Ia berharap dapat mendirikan lembaga pendidikan formal untuk anak-anak seniman agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak.

“Banyak anak-anak seniman yang pendidikannya terbengkalai. Kami berharap bisa mendirikan lembaga pendidikan formal untuk mereka,” kata Wahid, melalui siaran pers, Rabu (10/7/2024).

Wahid, keturunan seniman ludruk, memiliki kecintaan mendalam terhadap seni sejak kecil.

“Bapak saya seorang seniman ludruk, dan saya merasa memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan warisan seni tersebut,” ungkap Wahid.

Melihat kondisi seni tradisional yang semakin menurun, Wahid mendirikan Sanggar Murtitomo untuk memberikan tempat bagi generasi muda untuk belajar dan berkreasi.

Sanggar Murtitomo memproduksi berbagai properti seni tradisional seperti Topeng, Reog, Bantengan, Barongan, dan Jaranan.

MEMBACA  Prabowo Tidak Mengerti Tentang PDIP Akan Ditinggalkan di Pemerintahan