Rabu, 26 November 2025 – 17:31 WIB
Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia udah “berdiskusi dengan sangat baik” sama Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada Senin malam. Dia juga ngasih pendapat kalo Jepang dan Tiongkok itu “baik-baik aja,” padahal lagi ada pertikaian diplomatik antara dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia itu.
Baca Juga :
Rusia Terlalu Sayang untuk Ditinggal
Trump ngasih pernyataan publik pertamanya tentang percakapan telepon mereka, waktu dia ngomong sama wartawan di pesawat Air Force One dalem perjalanan ke Florida buat liburan Thanksgiving.
Percakapan ini terjadi setelah Trump nelpon Presiden Tiongkok Xi Jinping, sementara ketegangan antara Tokyo dan Beijing tentang Taiwan lagi meningkat.
Baca Juga :
Ketergantungan Jerman ke China Tidak Berubah meski Situasi Geopolitik bikin Gerah
“Saya juga udah ngobrol dengan sangat baik sama Presiden Xi dari Tiongkok, dan saya rasa bagian dunia itu baik-baik aja,” kata Trump seperti dilansir Kyodo News, Rabu, 26 November 2025.
Presiden AS Donald Trump ketemu PM Jepang Sanae Takaichi di Tokyo
Baca Juga :
Trump Sanggupi Undangan Xi Jinping ke China April Tahun Depan: Saya Menantikannya
Gak lama setelah ngobrol sama Trump, Takaichi bilang ke wartawan di Tokyo kalo presiden AS itu udah kasih penjelasan singkat tentang pembicaraannya sama Xi, tanpa jelasin lebih detail.
Menurut pemerintah Tiongkok, Xi bilang ke Trump kalo “Kembalinya Taiwan ke Tiongkok adalah bagian penting dari tatanan internasional setelah perang” pas mereka nelpon. Trump juga nenegasin pemahaman Amerika Serikat tentang pentingnya isu Taiwan buat Tiongkok.
Telepon Trump sama Xi dan Takaichi ini terjadi waktu Tiongkok lagi bersikap keras ke dia, sejak Takaichi nyatain pada 7 November bahwa serangan ke Taiwan bisa jadi ancaman buat Jepang dan perlu respons dari Pasukan Bela Diri Jepang.
Trump gak bilang kalo dia dan Xi bahas Taiwan, yang dianggep Tiongkok sebagai provinsi yang harus balik ke daratan – pake kekerasan kalo perlu, pas nelpon terakhir yang berlangsung sekitar satu jam itu.
Trump sebut Takaichi itu “sangat pintar” dan “sangat kuat,” dan bilang pada hari Selasa kalo perdana menteri Jepang yang baru ini akan jadi “pemimpin yang hebat.” Tapi, dia gak jelasin detail percakapannya sama Takaichi.
Sementara itu, Trump bilang kalo obrolan teleponnya sama Xi kebanyakan bahas perdagangan dan rencana Tiongkok buat beli lebih banyak produk pertanian AS. Nekanin “hubungan baiknya” sama Xi, Trump bilang, “Saya bilang ke dia, ‘Saya mau Anda beli lebih cepet dikit. Saya mau Anda beli lebih banyak.’ Dan dia kurang lebih setuju buat lakuin itu.”
Halaman Selanjutnya
Dalam pertemuan mereka di Korea Selatan akhir Oktober, di antara beberapa kesepakatan lain, Xi setuju buat lanjutin pembelian kedelai Amerika, tapi para pejabat AS bilang prosesnya ternyata lebih lambat dari yang diperkirain awalnya.