Upaya Indonesia Meningkatkan Produktivitas untuk Keluar dari Jerat Pendapatan Menengah

Pertumbuhan yang digerakkan oleh produktivitas dapat mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja yang layak, dan memperkuat ketahanan sosial-ekonomi Indonesia. Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk mengatasi jebakan pendapatan menengah melalui transformasi ekonomi yang komprehensif, dengan tujuan meningkatkan daya saing global bangsa.

Upaya ini dilakukan melalui penyusunan Master Plan Produktivitas Nasional (MPPN).

“Master plan ini diharapkan menjadi instrumen kolektif untuk menjadikan produktivitas sebagai penggerak utama pembangunan nasional, membuka jalan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Wakil Menteri untuk Perencanaan Pembangunan Makro di Bappenas, Eka Chandra Buana, pada acara diseminasi Draf Laporan Akhir MPPN, menurut siaran resmi pada Senin.

Bappenas mempresentasikan draf rencana tersebut untuk mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan utama sebelum diadopsi secara formal.

Dikembangkan bersama Asian Productivity Organization (APO), MPPN merangkum kerangka awal untuk memandu transisi Indonesia menuju pertumbuhan yang dipimpin produktivitas.

Pungkas Bahjuri Ali, Penasihat Khusus Menteri di bidang Sosial dan Pengurangan Kemiskinan, menekankan bahwa pertumbuhan produktivitas bukan hanya tentang meningkatkan kinerja ekonomi tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pertumbuhan yang digerakkan oleh produktivitas dapat mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja yang layak, dan memperkuat ketahanan sosial-ekonomi Indonesia,” katanya.

Arsyoni Buana, Kepala Divisi Program In-Country di APO, juga menyoroti peran kritis Total Faktor Produktivitas (TFP) dalam mempercepat pembangunan.

“Sebagai penentu utama produktivitas nasional, TFP harus didukung oleh inovasi, teknologi, dan pendidikan. Dengan modal dan tenaga kerja yang cukup, negara dapat mengoptimalkan target pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan,” catat Arsyoni.

Berita terkait: Bisakah Indonesia melompat ke status berpendapatan tinggi pada 2045?

Penerjemah: Baqir, Azis Kurmala
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Anggota dewan Nvidia memperoleh keuntungan dari penjualan saham di perusahaan AI senilai $2 triliun setelah kenaikan harga 27% yang luar biasa