Timika, Papua (ANTARA) – Tim Tanggap Darurat (ERG) PT Freeport Indonesia masih berjuang untuk mengevakuasi tujuh penambang yang terperangkat di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, kata pihak berwenang setempat pada hari Kamis.
Kapolsek Tembagapura, AKP Firman, menyatakan bahwa perusahaan telah mengerahkan peralatan untuk membersihkan lumpur basah yang telah membanjiri tambang bawah tanah GBC sejak Senin malam.
“Alat berat tidak dapat masuk ke terowongan karena begitu diangkat, lumpurnya terus mengalir ke depan. Masih ada banyak sekali lumpur,” jelasnya.
Merespons hal ini, manajemen PT Freeport sedang menggali shaft (sumur baru) untuk mengirimkan makanan dan membangun komunikasi dengan ketujuh pekerja yang terperangkap di bawah tanah.
Namun, Firman mengatakan dia tidak dapat memastikan kondisi para penambang saat ini.
“Kita tidak tahu kondisi mereka sekarang. Berdasarkan informasi yang ada, ada sebuah bunker di dalam terowongan yang bisa dipakai untuk berlindung. Semoga mereka sudah berlindung di sana,” ujarnya.
Dia juga tidak dapat memverifikasi apakah dua dari pekerja yang terperangkap adalah warga negara asing.
“Belum ada pernyataan resmi dari PT Freeport,” tambahnya.
Menurut laporan yang beredar di Timika, dua dari pekerja yang terjebak adalah WNA—satu dari Chili dan satunya lagi dari Afrika.
Nama-nama ketujuh pekerja yang terperangkat di tambang bawah tanah PT Freeport di Tembagapura adalah: Irwan, Wigih Hartono, Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile.
Sebelumnya, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menyatakan dalam rilis tertulis bahwa perusahaan belum dapat melakukan kontak dengan para penambang tersebut.
Akibat kejadian ini, PT Freeport telah sementara menghentikan semua operasi penambangan bawah tanah.
“Kami terus memfokuskan semua sumber daya yang ada untuk mengevakuasi tujuh pekerja kontraktor yang masih belum dapat dihubungi karena insiden banjir lumpur di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave,” konfirmasinya.
Manajemen Freeport juga dikabarkan tetap menjaga komunikasi dengan keluarga para penambang yang terperangkap.