UNICEF mengeluarkan seruan perlindungan terhadap anak-anak di Jalur Gaza yang terus mengalami pertumpahan darah akibat perang Israel di wilayah Palestina tersebut. Kepala UNICEF, Catherine Russell, menegaskan pentingnya perlindungan bagi anak-anak yang mengalami penderitaan setiap hari.
Russell menekankan bahwa 33 orang, termasuk 8 anak-anak, tewas dalam serangan di Kamp Nuseirat di Gaza tengah. Lebih dari 160 anak-anak dilaporkan meninggal di Gaza dalam waktu kurang dari sebulan, dengan rata-rata empat anak meninggal setiap hari sejak awal November. Lebih dari 14.500 anak dilaporkan meninggal dunia dalam 14 bulan terakhir, sementara hampir 1,1 juta anak di Gaza membutuhkan perlindungan dan bantuan kesehatan mental.
Anak-anak Gaza menghadapi kondisi yang sulit, di mana kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, perlengkapan medis, dan pakaian hangat sulit didapatkan. Penyakit yang dapat dicegah juga menyebar dengan cepat di Gaza, seperti kasus hepatitis dan cacar air.
UNICEF mendesak semua pihak terlibat dalam konflik, serta pihak yang memiliki pengaruh atas mereka, untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri penderitaan anak-anak, membebaskan sandera, memastikan hak-hak anak dijalankan, dan mematuhi kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional. Semua pihak diminta untuk memberikan perlindungan yang layak bagi anak-anak Gaza yang terus mengalami dampak dari konflik tersebut.