Uji coba biodiesel B50 menghasilkan hasil positif di Kalimantan Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan uji coba implementasi biodiesel B50 di Kalimantan Selatan pada hari Minggu. Uji coba ini merupakan langkah penting menuju kemandirian energi nasional, sejalan dengan visi Indonesia untuk masa depan energi yang berkelanjutan.

“Dalam uji coba ini, B50 menunjukkan hasil yang menjanjikan. Mesin juga terdengar baik,” katanya setelah uji coba biodiesel dan peluncuran soft launching di Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya di Batulicin, Kalimantan Selatan, pada hari Minggu.

Menurut Sulaiman, uji coba ini menandai tonggak sejarah dalam upaya Indonesia mencapai kemandirian energi, sebuah tujuan yang ingin dicapai bangsa ini dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Menteri tersebut meyakini bahwa kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit di masa depan akan semakin besar, terutama untuk konsumsi domestik dalam mewujudkan keamanan energi nasional.

Berdasarkan data dari Statistik Direktorat Jenderal Perkebunan pada tahun 2023, perkebunan kelapa sawit memiliki luas 16,8 juta hektar dengan produksi 46,9 juta ton.

Sementara itu, energi terbarukan terus diimplementasikan oleh pemerintah sejak penggunaan B15 pada tahun 2015, B20 pada tahun 2019, B30 pada tahun 2022, dan B35 yang telah diterapkan sejak 2023.

Sulaiman mencatat bahwa melalui program prioritas energi nasional, termasuk implementasi biodiesel B50 dan bioetanol E10, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati dan mengurangi impor minyak mentah dan bahan bakar.

Dia mengatakan bahwa pemerintah telah memulai penggunaan minyak kelapa sawit dalam program biodiesel sejak 2019 dengan prototipe untuk pengembangan biodiesel yang terbuat dari 100 persen minyak kelapa sawit (B100).

Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa kementerian lain, lembaga teknis, dan pemain industri biodiesel juga telah mengembangkan dan menguji prototipe biodiesel, meskipun penggunaannya saat ini terbatas pada konsumsi internal.

MEMBACA  Debut Maouri Ananda Simon di Liga 1, Ini Impian Besarnya

Dia menekankan bahwa kekuatan pangan saat ini ada di Indonesia, termasuk biodiesel.

Potensi ini harus dikelola dengan baik karena Indonesia mengendalikan 58 persen dari minyak kelapa sawit mentah (CPO) dunia.

Dengan demikian, B-50 akan memiliki dampak ekonomi dan politik. Misalnya, negara-negara Eropa membutuhkan 2,6 juta kilo liter per tahun.

“Target kami adalah untuk mempersiapkan implementasi penggunaan biodiesel B50. Kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah sebagai perintis dalam pemanfaatan B50 di negara ini,” ungkap menteri.