Depok (ANTARA) – Universitas Indonesia (UI) dan pemerintah Zimbabwe sedang mengeksplorasi kerjasama dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk memungkinkan lebih banyak warga Zimbabwe kuliah di UI.
Kepala badan kerjasama dan kewirausahaan UI, Nia Ayu Ismaniati, menekankan bahwa UI adalah institusi akademik inklusif yang menerima mahasiswa internasional dari berbagai negara, asalkan memenuhi persyaratan akademik dan administratif.
"Kami akan pertimbangkan permintaan pemerintah Zimbabwe untuk menambah kuota mahasiswa. Namun, kami perlu menilai kompetensi dan prestasi belajar mahasiswa yang sudah terdaftar dulu," katanya di kampus UI Depok, Jawa Barat, Rabu.
Saat ini, ada 21 mahasiswa Zimbabwe yang sedang menempuh program sarjana dan magister di berbagai fakultas UI. Mereka menerima beasiswa seperti UI Great, Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), dan Beasiswa Indonesian Aid.
Ismaniati menambahkan, UI terbuka untuk memperkuat kerjasama dengan negara Afrika tersebut dalam program untuk dosen, seperti pertukaran dosen dan proyek riset bersama.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Presiden dan Kabinet Zimbabwe, Zvinechimwe Ruvinga Churu, memuji UI karena memberikan kesempatan pendidikan berkualitas bagi mahasiswa Zimbabwe.
Ia sangat menghargai suasana akademik UI yang memungkinkan mahasiswa Zimbabwe beradaptasi dengan baik, baik di kampus maupun budaya lokal Indonesia.
"Kami berharap kuota mahasiswa asing bisa diperbesar, agar bisa mempercepat akses pendidikan yang merata sekaligus meningkatkan kualitas SDM di Zimbabwe," tambahnya.
Berita terkait:
- Sakuranesia jembatani kerjasama UI, UIN, dan Bunkyo Gakuin
- UI ingin perluas kerjasama pendidikan dengan Bosnia-Herzegovina
Penerjemah: Feru L, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025