Ada tujuh negara Barat yang terus menerus memasok senjata ke Israel, termasuk komponen jet tempur F-35, di tengah konflik Gaza yang telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina. Foto/REUTERS
GAZA – Terdapat tujuh negara Barat yang terus melakukan ekspor senjata ke Israel selama perang yang sedang berlangsung dengan Hamas di Jalur Gaza. Pasokan ini tidak berhenti meskipun sudah ada lebih dari 31.000 warga Palestina yang tewas, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, akibat invasi yang brutal.
Banyak organisasi kemanusiaan, badan PBB, dan pejabat Uni Eropa telah menyerukan kepada negara-negara tersebut untuk menghentikan pasokan senjata mereka ke Israel. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa rezim Zionis saat ini sedang diadili atas tuduhan genosida di Pengadilan Dunia.
Mengutip laporan Al Arabiya English, pada Selasa (19/3/2024), berikut adalah gambaran umum tentang negara-negara yang terus memasok senjata ke Israel meskipun ada seruan untuk gencatan senjata.
1. Inggris
Industri senjata Inggris menyediakan 15 persen komponen pesawat tempur siluman F-35 yang saat ini digunakan di Gaza, menurut laporan dari Campaign Against Arms Trade. Kontrak untuk komponen tersebut diperkirakan bernilai hampir USD428 juta.
Menurut laporan Human Rights Watch pada Desember 2023, Inggris telah memberikan izin ekspor militer ke Israel setidaknya senilai USD594 juta sejak tahun 2015. Ekspor ini mencakup pesawat terbang, rudal, tank, teknologi, dan amunisi.
Antara tahun 2018 hingga 2022, Inggris mengekspor senjata senilai USD186 juta melalui Single Issue Export Licenses (Lisensi Ekspor Isu Tunggal); namun, menurut laporan House of Commons pada Februari 2024, sebagian besar peralatan militer diekspor melalui General Export Licenses (Lisensi Ekspor Umum Terbuka).
Lisensi terbuka tersebut—yang mencakup komponen F-35—kurang transparan dan memungkinkan ekspor peralatan tertentu dalam jumlah dan nilai yang tidak terbatas tanpa pemantauan lebih lanjut, bunyi laporan tersebut.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan ekspor pertahanan negaranya ke Israel “relatif kecil\”, yaitu sebesar USD54 juta pada tahun 2022.
Beberapa politisi Inggris telah meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pencabutan izin ekspor senjata ke Israel sehubungan dengan konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas. Global Legal Action Network yang berbasis di Inggris juga telah mengajukan peninjauan kembali terhadap izin ekspor negara tersebut.