Kamis, 16 Oktober 2025 – 12:08 WIB
Jakarta, VIVA – Berita duka datang dari kasus pembunuhan kejam yang disertai pencabulan terhadap seorang remaja perempuan berusia 11 tahun di Kampung Sawah, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Baca Juga:
Sadis! Sopir Dibunuh di Gereja Yahukimo oleh KKB Saat Persiapan Peresmian Rumah Ibadah
Ibu dari korban dilaporkan meninggal dunia di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Erick Frendriz.
“Iya benar, informasi yang kami terima, ibu dari korban meninggal dunia di Indramayu,” kata Erick di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 16 Oktober 2025.
Baca Juga:
Sepasang Kekasih Babak Belur Dihajar 2 Kuli di Jakut Hingga 1 Pendarahan Otak, Penyebabnya Ternyata…
Erick menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian ibu tersebut. Dia menegaskan, pihak kepolisian tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kasus pembunuhan dan pencabulan yang menimpa anak itu.
“Kami turut berduka cita dan berkomitmen akan memproses kasus ini sampai tuntas. Pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujarnya.
Baca Juga:
Beber Kondisi Memilukan Istri Dibakar Suami di Jatinegara, Polisi: Korban Harus Jalani Operasi Plastik
Sebelumnya telah diberitakan, motif di balik pembunuhan sadis disertai pencabulan terhadap seorang remaja perempuan berusia 11 tahun di Kampung Sawah, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, akhirnya terungkap.
Pelaku yang masih remaja mengaku kepada polisi bahwa dia tega menghabiskan nyawa korban karena rasa kesal terhadap ibu korban yang menagih hutang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Komisaris Polisi Onkoseno Gradiarso Sukahar.
“Untuk motifnya, pelaku pernah kesal dengan ibu korban karena ditagih hutangnya,” kata dia dikutip pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Perlu diketahui, seorang remaja perempuan berusia 11 tahun telah mengguncang warga Kampung Sawah, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Korban ditemukan tewas di dalam sebuah rumah, dan diduga kuat dibunuh oleh tetangganya sendiri yang masih berusia remaja.
“Pelakunya masih remaja dan tinggal tidak jauh dari rumah korban,” ujar Onkoseno kepada wartawan, Selasa, 14 Oktober 2025.
Modusnya, pelaku mengajak korban dengan janji akan membelikannya baju baru. Korban pun mengikuti ajakan tersebut. Namun, pelaku kemudian membawa korban ke rumahnya dengan alasan ingin mengambil SIM.
Begitu korban masuk, pelaku langsung membekap dan melilitkan kabel ke tubuh korban hingga kehabisan nafas. Setelah memastikan korban telah meninggal, pelaku sempat melakukan tindakan tak senonoh terhadap jasad korban.