Tragedi di Bojonggede: Ibu Tiri Diduga Tinggalkan Anak dalam Kondisi Tak Bernyawa

Jumat, 24 Oktober 2025 – 07:04 WIB

Depok, VIVA – Sebuah kisah tragis menimpa seorang bocah berusia enam tahun berinisial MAA di Bojonggede. Ia ditemukan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan dari ibu tirinya, RN (30). Peristiwa menyedihkan ini bermula di rumah mereka di Perumahan Griya Citayam Permai, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga:
Heboh! Bocah Laki-laki DItemukan Tewas di Toilet Masjid Majalengka

Berdasarkan penyelidikan, insiden memilukan ini terjadi pada Minggu (19/10/2025) malam. Sekitar pukul 21.00 WIB, RN diduga memukul anak tirinya hingga korban tidak bisa melakukan apa-apa dan tergeletak di lantai. Tapi, bukannya menolong, RN malah memilih pergi untuk menjemput suaminya — ayah kandung korban — yang sedang bekerja di Jakarta.

“Yang ironis, tersangka membiarkan korban dan pergi menyusul suaminya untuk bilang bahwa anak tirinya tidak berdaya karena jatuh,” kata Kasatreskrim Polresta Metro Depok Kompol Made Gede Oka Utama, Kamis (23/10/2025) seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:
Bocah di Brebes Tewas Tersambar Petir, Kepala-Leher Gosong

Sekitar dua jam kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB, pasangan suami istri ini kembali ke rumah dan menemukan bocah itu sudah tidak bernyawa. Dalam keadaan panik, korban lalu dibawa ke rumah neneknya yang tidak jauh dari lokasi untuk dimandikan dan dikuburkan keesokan harinya.

“Keduanua tiba di rumah sekitar pukul 23.00 WIB, dan melihat korban sudah kaku. Lalu dibawa ke rumah nenek korban yang tidak jauh untuk disemayamkan,” tutur Made.

Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta Kekerasan

Kasus ini sekarang sedang ditangani dengan serius oleh Polresta Metro Depok. Untuk memperkuat penyelidikan, polisi melakukan pembongkaran makam (ekshumasi) jenazah korban pada Kamis pagi.

MEMBACA  Rusia Tetapkan Pemimpin Pasukan Bayaran AS sebagai Teroris atas Dukungan untuk Ukraina dalam Perang Note: This translation preserves the original meaning while enhancing clarity and visual appeal.

“Ekshumasi berguna untuk mendukung proses penyidikan yang sudah kami lakukan. Kegiatan ini berjalan lancar dengan koordinasi tim forensik RS Kramat Jati, mulai pukul 10.00 sampai 11.15 WIB,” ujar Made.

Dari pemeriksaan saksi-saksi, polisi menduga kuat bahwa MAA meninggal karena penganiayaan berat yang dilakukan ibu tirinya. Bahkan, penyidik menemukan indikasi bahwa kekerasan terhadap bocah ini bukan terjadi untuk pertama kalinya.

“Kami curiga tindak kekerasan ini tidak cuma terjadi di hari kejadian, tapi sudah dilakukan berulang kali,” kata Made.

Pihak kepolisian sekarang menunggu hasil autopsi forensik dari tim RS Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematian korban secara ilmiah. Hasilnya diharapkan bisa memperkuat bukti hukum terhadap tersangka RN yang sekarang sudah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (Sumber ANTARA)

Halaman Selanjutnya