Total Tunjangan Bensin dan Beras Anggota DPR Naik, Ini Nilainya!

Selasa, 19 Agustus 2025 – 17:14 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menyatakan tunjangan beras untuk anggota DPR telah naik jadi Rp712 juta per bulan. Tapi, dia tekankan bahwa gaji pokok para anggota dewan tidak ada kenaikan.

Baca Juga:
Adies Kadir Bilang Gaji Anggota DPR Tetap, tapi Dapat Tunjangan Rumah Rp50 Juta

“Gaji nggak naik, gaji kami tetap terima kurang lebih Rp6,5 juta, hampir Rp7 juta. Tunjangan beras kami cuma dapet Rp12 juta dan ada sedikit kenaikan dari Rp10 juta kalo nggak salah,” ujar Adies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Selain beras, anggota DPR juga dapat kenaikan tunjangan bensin menjadi Rp7 juta per bulannya.

Baca Juga:
Dorong Stabilisasi Harga Beras, Sekjen Kemendagri Minta Pemda Dukung Perum Bulog

“Tunjangan-tunjangan lain juga ada kenaikan dikit-dikit, bensin itu sekitar Rp7 juta yang dulunya sekitar Rp4-5 juta sebulan. Walaupun mobilitas teman-teman Dewan lebih dari itu tiap bulan,” katanya.

Jadi, Adies mengatakan bahwa anggota DPR akan terima gaji bersih sekitar Rp70 juta per bulan. Besaran gaji itu sudah termasuk semua tunjangan.

“Jadi kalo dulu gaji teman-teman terima total bersihnya sekitar Rp58 juta, mungkin dengan kenaikan ini – gaji nggak naik ya, saya tegaskan – tunjangan makan disesuaikan sama indeks sekarang mungkin jadi hampir Rp69-70 juta,” tutur Adies.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPR nggak lagi dapet rumah jabatan kayak periode lalu. Sebagai gantinya, para legislator dapet tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta tiap bulan.

“Mungkin untuk pengganti rumah dinas yang nggak ada, anggota DPR dapet sekitar Rp50 juta untuk sewa rumah. Itu uang kos dengan harga Rp3 juta sebulan, saya rasa masih masuk akal dengan tugas-tugas kenegaraan mereka,” kata Adies.

MEMBACA  Menyahkan Kebencian: Israel Tingkatkan Kekerasan dan Retorika Anti-Palestina

Tunjangan perumahan Rp50 juta tiap bulan dinilai masih ideal. Apalagi kalo dibandingin harga sewa rumah di sekitar Senayan yang sekitar Rp3 juta per bulan.

“Sekarang kalo kontrak rumah sekitar Senayan setahun Rp50 juta ya sudah nggak ada. Anggap ada tapi rumahnya jelek. Kalo kos, kayak tadi saya bilang, anggap Rp3 juta per bulan. Rp3 juta dikali 12 kan Rp36 juta, belum lagi dia ngekosin pembantu satu, terus bayar supir dan lain-lain,” kata Adies.

Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, anggota DPR tidak lagi mendapatkan rumah jabatan seperti periode sebelumnya. Sebagai gantinya, para legislator mendapatkan jatah tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta setiap bulan.