TNI menyediakan layanan kesehatan untuk warga desa Bilogai di Papua Tengah

TNI memberikan layanan kesehatan bagi warga Desa Bilogai di Sugapa, Distrik Intan Jaya, Papua Tengah, untuk membantu mereka yang membutuhkan pertolongan medis dalam upaya memperkuat hubungan dengan mereka. Layanan masyarakat dilakukan oleh pasukan tugas Batalyon Infanteri Raider 509/Balawara Yudha TNI yang beroperasi di bawah Komando Operasi Habema dalam misi patroli di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. “Kegiatan patroli dan layanan medis keliling di Bilogai (Desa), Kecamatan Sugapa, mencerminkan kepedulian TNI terhadap masyarakat melalui penyediaan layanan dasar untuk mempercepat pembangunan Papua,” ujar Komandan Operasi Habema TNI Brigadir Jenderal Lucky Avianto. Dia menjelaskan bahwa selama layanan masyarakat, tim medis dari Pos J2 batalyon infanteri yang dipimpin oleh komandan, Letnan Satu Muh Fardhana, mengunjungi rumah warga dan memberikan layanan medis kepada mereka. Tim medis memberikan pemeriksaan umum dan pengobatan penyakit ringan, mendistribusikan vitamin, dan menyebarkan gaya hidup bersih dan sehat kepada warga. Para perwira militer yang melaksanakan misi disambut oleh warga Desa Bilogai. Interaksi semacam itu akan mempromosikan hubungan harmonis antara militer Indonesia dan warga setempat, katanya. Avianto menjelaskan misi medis untuk warga Bilogai dilakukan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan sejalan dengan strategi kekuatan lunak yang dirancang oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam menangani isu Papua. Selama beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata Papua berkali-kali menggunakan taktik serangan mendadak terhadap personel keamanan Indonesia dan melakukan tindakan teror terhadap warga sipil di distrik Intan Jaya, Nduga, dan Puncak. Sebagai respons, militer dan polisi mendirikan Komando Operasi Habema pada awal tahun ini untuk mengoptimalkan operasi keamanan bersama di Papua guna mencegah konflik lokal dan menetralkan ancaman pemberontak bersenjata Papua.

MEMBACA  Penelitian resmi menemukan Kanada mengabaikan aplikasi COVID untuk para pelancong