TNI mendirikan lima batalyon untuk program ketahanan pangan Papua

Komandan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto pada hari Rabu meresmikan lima batalyon infanteri (Yonif) untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah di wilayah Papua. Batalyon tersebut akan dikirim ke lima wilayah Papua untuk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan warga setempat dalam membudidayakan tanaman penting, termasuk padi.

“Batalyon-batalyon ini memiliki spesialisasi dalam berbagai aspek, seperti konstruksi dan produksi. Kami akan melaksanakan program pertanian di Papua dengan bantuan mereka,” ujar Jenderal Agus kepada wartawan setelah peresmian di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Batalyon tersebut meliputi Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentswuri, yang akan berada di Keerom, Provinsi Papua; Yonif 802/Wimane Mambe Jaya, yang akan ditempatkan di Sarmi, Papua; Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha, yang akan dikirim ke Boven Digoel, Papua Selatan; dan Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha, yang akan bekerja di Merauke, Papua Selatan.

Sementara itu, Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap akan berbasis di Sorong, Papua Barat Daya.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh ANTARA, setiap batalyon infanteri terdiri dari 691 personel yang berasal dari berbagai Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh negeri.

Kodam I/Bukit Barisan telah mengirimkan 150 prajurit, Kodam II/Sriwijaya 150 personel, Kodam III/Siliwangi 450 personel, Kodam IV/Diponegoro 400 personel, Kodam V/Brawijaya 230 prajurit, dan Kodam VI/Mulawarman telah mengirimkan 25 personel untuk batalyon-batalyon tersebut.

Selain itu, Kodam IX/Udayana telah memberikan kontribusi sebanyak 306 prajurit, Kodam XII/Tanjungpura 43 personel, Kodam XIII/Merdeka 157 personel, Kodam XIV/Hasanuddin 225 prajurit, Kodam XVI/Pattimura 294 personel, Kodam XVII/Cenderawasih 100 prajurit, dan Kodam XVIII/Kasuari telah mengirimkan 20 personel.

Sementara itu, Kodam Jaya Jakarta dan Kodam Iskandar Muda Aceh telah memberikan sumbangan sebanyak 350 dan 100 prajurit, secara berturut-turut, untuk batalyon-batalyon khusus tersebut.

MEMBACA  Hukum harus memberikan perlindungan dari kekerasan seksual: MPR