Jakarta (ANTARA) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menggelar doa bersama lintas agama menjelang perayaan hari jadinya yang ke-80, yang jatuh pada hari Minggu, 5 Oktober.
Acara ini berlangsung di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada hari Sabtu, dipimpin oleh para pemuka agama dari enam agama resmi.
Hadir di antaranya Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Yusuf Aman (Islam), Romo Yos Bintoro PR (Katolik), Pendeta Arlyanus Larosa (Protestan), Pinandita Astono Chandra Dana (Hindu), KRT Asun Gotama (Buddha), dan Js Ruysya Supit (Khonghucu).
Setiap pemuka agama memberikan doa agar perayaan hari jadi berjalan lancar dan agar para personel TNI selalu diberi kekuatan dan perlindungan.
Ustadz Hidayat juga menyampaikan tausiyah tentang makna tugas dan perjuangan bagi para prajurit TNI.
Selain doa, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan pihaknya membagikan santunan kepada keluarga pahlawan nasional, anggota Banser, Komando Kewaspadaan Pemuda Muhammadiyah (KOKAM), dan peserta pemuda lintas iman.
“Kami juga memberikan bantuan kepada anak-anak yatim,” tambahnya.
Acara ditutup dengan parade nasional yang diberangkatkan oleh Panglima TNI, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, dan para pejabat tinggi TNI.
“Parade ini dilakukan bersama-sama oleh TNI dan masyarakat,” ujarnya.
Doa lintas agama ini diikuti oleh 7.800 peserta, termasuk personel TNI, PNS, anak yatim, anggota Banser, dan pemuda dari berbagai komunitas agama.
Pejabat tinggi juga hadir, seperti Wakil Panglima Jenderal Tandyo Budi Revita, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Tonny Harjono, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali.
Berita terkait: TNI perkenalkan kapal selam nirawak buatan dalam negeri jelang HUT ke-80
Berita terkait: Prabowo pimpin inspeksi TNI AL untuk tandai HUT ke-80 TNI