Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ekonomi Kreatif Indonesia memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada tahun 2025 yang akan mencerminkan inovasi dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan pendekatan modern untuk memenuhi tuntutan pasar.
Menteri Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa tren pertama yang diproyeksikan akan berfokus pada produk lokal yang diwakili dalam slogan “Local is the new Luxury”.
“Ia menekankan kebanggaan kita terhadap produk dan budaya Indonesia dengan standar tingkat dunia,” ujar Harsya seperti dikutip dari pernyataan tertulis kementerian pada hari Sabtu.
Ia memprediksi bahwa pengalaman kuliner eksperimental yang menawarkan sensasi dan penemuan baru bagi masyarakat saat menjelajahi keanekaragaman makanan dan kuliner Indonesia akan menjadi tren utama kedua pada tahun 2025.
Menteri tersebut mengungkapkan bahwa tren ketiga yang diproyeksikan akan menjadi revolusi fashion, dengan penekanan pada keberlanjutan dan industri fashion yang lebih ramah lingkungan di Indonesia, sehingga para produsen diharapkan menggunakan bahan berbasis alami lebih banyak dalam produk mereka.
“Semua tren ini mencerminkan arah pengembangan ekonomi kreatif, yang berorientasi pada inovasi, keberlanjutan, dan relevansi budaya di era digital,” terang Harsya.
Tren yang diproyeksikan diharapkan dapat membantu sektor ekonomi kreatif negara berkontribusi hingga 8,37 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) negara pada tahun 2029, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN).
Rencana tersebut juga memproyeksikan pertumbuhan ekspor industri ekonomi kreatif nasional jangka panjang sebesar 5,96 persen, pertumbuhan investasi sebesar 8,08 persen, dan penciptaan lapangan kerja untuk 27,66 juta orang.
Sementara itu, pemerintah Indonesia mencatat ekspor nasional untuk industri ekonomi kreatif mencapai US$12,36 miliar pada paruh pertama tahun 2024, peningkatan signifikan dari US$540 juta yang tercatat selama periode yang sama pada tahun 2023.
Ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia didominasi oleh produk fashion, US$6,77 miliar; diikuti oleh produk kerajinan, US$4,76 miliar; dan produk kuliner, US$830 juta.
Berita terkait: UMKM penting untuk memberantas kemiskinan di Indonesia: menteri
Berita terkait: Jelajahi potensi ekonomi kreatif: Menteri Dalam Negeri kepada daerah
Berita terkait: Menteri menyoroti perlunya memperkuat infrastruktur ekonomi kreatif di daerah
Translator: Livia Kristianti, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024