PLN telah menyelesaikan pembangunan tiga fasilitas infrastruktur tegangan tinggi untuk mendukung sistem listrik yang handal di Ibukota Negara Indonesia (IKN) Nusantara yang sedang dikembangkan di Provinsi Kalimantan Timur.
Fasilitas infrastruktur listrik yang telah selesai terdiri dari satu switchgear terisolasi (GIS) dan dua jaringan transmisi 150 kilovolt, dengan nilai komponen domestik mencapai 67,29 persen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam pernyataan perusahaan tersebut menyatakan komitmennya untuk sepenuhnya mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan Nusantara sebagai kota hutan pintar, indah, dan ramah lingkungan.
“Kami berkomitmen mendukung aktualisasi listrik hijau di IKN, yang diharapkan menjadi kota ibu kota terbaik dilengkapi dengan teknologi canggih yang memanfaatkan sumber energi bersih,” katanya.
Keberhasilan PLN dalam mengembangkan tiga fasilitas infrastruktur listrik tersebut telah membawa Indonesia menjadi lebih dekat dengan penyelesaian pembangunan IKN, katanya.
Ia juga menyatakan bahwa fasilitas infrastruktur listrik yang baru selesai tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah mempersiapkan upacara peringatan kemerdekaan Indonesia yang direncanakan akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Nusantara pada 17 Agustus.
“PLN terus mempersiapkan sistem listrik dengan mengacu pada desain besar untuk pengembangan IKN, termasuk mempersiapkan penyelenggaraan upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 pada bulan Agustus. Kami telah menyiapkan segalanya untuk membuat momen bersejarah tersebut sukses,” katanya.
Sementara itu, General Manager Unit Pengembangan PLN Kalimantan Timur Raja Muda Siregar mencatat bahwa pihaknya berhasil menyelesaikan dengan cepat pengembangan tiga fasilitas infrastruktur listrik tanpa mengganggu sistem listrik yang ada.
“Kami berhasil melakukan energizing awal pada ketiga fasilitas infrastruktur tanpa mengganggu sistem listrik yang ada. Kami hanya memerlukan waktu kurang dari satu tahun untuk menyelesaikan semua proses,” katanya.
Ia menekankan bahwa dua jaringan transmisi memiliki total panjang 52,8 kilometer, sementara GIS memiliki kapasitas 120 megavolt ampere dan merupakan yang pertama kali ada di Kalimantan Timur.