Loading…
Kaca film anti virus mengandung bahan yang bisa menonaktifkan 99,9 persen virus dan bakteri yang menempel di permukaan. (Foto: Tangguh Yudha)
JAKARTA – Beberapa produk kaca film mengklaim memiliki kemampuan untuk menetralisir virus dan bakteri. Banyak yang meragukan klaim tersebut, menganggapnya hanya trik promosi belaka.
Namun menurut Ahmad Guji, Ass. Manager Sales PT Global Auto International (GAI) selaku distributor kaca film, fitur anti virus pada kaca film adalah fakta. Ini terbukti dari sejumlah uji coba yang telah dilakukan.
“Bukan hanya trik promosi. Kaca film anti virus memang mengandung bahan yang bisa menonaktifkan 99,9 persen virus dan bakteri yang menempel di permukaan kaca film,” kata Guji saat ditemui dalam peluncuran kaca film anti virus RG Shield Protective Film, Rabu (17/1/2024).
“Bahan yang digunakan memang mengandung zat yang bisa menetralisir virus dan bakteri. Klaim ini juga didukung oleh sertifikasi SIAA Jepang yang dimiliki oleh produk dan dapat diperiksa di situs web mereka,” ujarnya.
Sertifikasi SIAA atau Society of International sustaining growth for Antimicrobial Articles adalah sebuah lembaga pengujian antimikroba di Jepang yang dikelola oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang. Sertifikasi ini didapatkan setelah melalui serangkaian pengujian.
Dari hasil pengujian produk, RG Shield Protective Film terbukti memiliki lapisan film yang efektif terhadap semua jenis virus dan bakteri. Selain itu, produk ini juga mengklaim mudah dipasang dan menggunakan sedikit air sehingga aman digunakan untuk kendaraan listrik, memiliki daya tahan terhadap goresan tinggi hingga 4H, serta tidak mempengaruhi warna dan sensitivitas layar.
RG Shield Protective Film dijual dengan harga mulai dari Rp1.600/cm2 atau berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp10 juta, tergantung ukuran layar yang akan diberi pelapis.
(msf)