Tidak Ada Pembahasan Mendetail Soal Tarif Trump di AMM ke-58: Menteri

Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-58 (AMM) tidak membahas secara mendalam soal tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap beberapa negara, termasuk di ASEAN.

"Pertemuan tidak membahas tarif secara detail, dan saya pikir setiap negara punya mekanisme negosiasi sendiri," ujarnya setelah menghadiri AMM ke-58 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) pada Rabu.

Pada prinsipnya, ASEAN sepakat untuk tidak membalas tarif timbal balik dan fokus pada penguatan ekonomi setiap negara anggota, tambahnya.

Menurut menteri itu, pertemuan juga sepakat mengidentifikasi kekuatan ASEAN sendiri.

Dengan total populasi 700 juta, kawasan ASEAN bisa meningkatkan daya tawar, katanya.

Sugiono juga mengatakan tarif AS harus jadi peringatan.

Menurut dia, inisiatif Presiden Prabowo Subianto sejauh ini berjalan ke arah benar, dengan Indonesia menargetkan swasembada pangan dan energi. Negara ini juga berinvestasi di sumber daya manusia melalui program Makanan Bergizi Gratis.

"Dengan cara ini, kita bisa membangun kekuatan ekonomi mandiri dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak," jelasnya.

Pada 7 Juli 2025, Presiden Trump memutuskan melanjutkan rencana menerapkan tarif impor 32% untuk produk Indonesia. Tarif ini pertama diumumkan April 2025, tapi ditunda 90 hari.

"Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan tarif hanya 32% untuk semua produk Indonesia yang masuk ke AS, terpisah dari tarif sektoral," kata Trump dalam surat dari Gedung Putih kepada Presiden Prabowo.

Negosiasi antara Indonesia dan AS soal tarif masih berlangsung.

Saat ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sedang melakukan negosiasi lebih lanjut dengan AS di Washington, D.C.

Berita terkait:

MEMBACA  Tarif tanpa kebijakan industri tidak akan berhasil