Jumat, 21 November 2025 – 19:41 WIB
Jakarta, VIVA – Laporan Empowering Indonesia Report 2025 mengungkapkan bahwa dari 11 juta lulusan perguruan tinggi pada tahun 2024, kurang dari 25 persen berasal dari bidang yang terkait dengan Kecerdasan Buatan (AI) atau STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Sementara itu, mayoritas lulusan masih berfokus pada humaniora dan bisnis (39 persen), kedokteran (15 persen), dan teknik (15 persen). Program studi khusus untuk AI sendiri masih sangat terbatas, dengan jumlah lulusan kurang dari 1.000 orang per tahun.
Kondisi ini menegaskan bahwa perlunya akselerasi dalam kurikulum, riset, dan pengembangan keahlian berbasis teknologi agar Indonesia siap menghadapi era ekonomi yang didorong oleh AI.
Baca Juga :
Indosat, Nokia dan Nvidia Satukan Kekuatan Ciptakan Jaringan 5G seperti Manusia
Baca Juga :
11,5 Juta Pelanggan Indosat Selamat dari Penipuan Digital
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menegaskan transformasinya menjadi AI TechCo sebagai upaya untuk mendorong percepatan digitalisasi nasional. Perusahaan ini menempatkan teknologi AI sebagai pondasi utama dalam menyediakan pengalaman digital yang lebih cerdas, personal, dan berdampak bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Saat ini, melalui Indosat Business dan dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), perusahaan kembali menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan.
Baca Juga :
AI Bukan Cuma Robot, tapi Kunci untuk Indonesia
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman, mengatakan bahwa kolaborasi dengan industri seperti Indosat menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemanfaatan teknologi. Hal ini dapat membuka ruang inovasi bagi pihak akademisi maupun peserta didik.
"Riset dan pengembangan diarahkan untuk bisa menyelesaikan masalah di masyarakat dan memberikan dampak. Melalui pengembangan smart technology, kami ingin menghadirkan akses pendidikan yang inklusif, selaras dengan upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 untuk mencetak talenta yang berdaya saing global," katanya di Jakarta, Jumat, 21 November 2025.
Sementara itu, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, ingin menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan menuju pembelajaran tanpa batas. Ini membuka peluang bagi setiap generasi muda Indonesia untuk berkembang di era AI.
Menurutnya, Indosat juga memperluas pemanfaatan AI hingga ke tingkat jaringan. Baru-baru ini, Indosat telah meluncurkan AI-RAN Research Center di Surabaya. Ini merupakan pusat inovasi AI Radio Access Network (AI-RAN) berbasis AI pertama di Asia yang dibangun bersama Nokia dan Nvidia.
Fasilitas ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pelopor dalam pengembangan jaringan cerdas berbasis AI. Hal ini juga mendukung komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan digital nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.
Halaman Selanjutnya
"Ini adalah bukti bahwa Indosat terus melampaui batas. Tidak hanya membuka peluang untuk generasi muda tapi juga membangun inovasi dan solusi bersama ekosistem kolaboratif. Kami ingin memastikan setiap kemajuan teknologi membawa manfaat nyata bagi masyarakat, pelanggan, dan masa depan digital Indonesia," jelas dia.