Rabu, 11 Juni 2025 – 00:42 WIB
Sejumlah murid di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng IV, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, protes soal menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mereka terima pada Selasa, 10 Juni 2025.
Menu yang disediakan oleh Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB) hanya terdiri dari tempe dan sayur, tanpa ada lauk hewani seperti daging atau telur yang biasanya mereka dapat.
Kepala SDK Ruteng IV, Fransiska Nurhaina, bilang para siswa nanya ke guru wali kelas kenapa menu makan siang kali ini kurang lengkap.
Menurut Fransiska, masalah ini terjadi karena pemasok makanan menemukan daging dan telur yang seharusnya disajikan sudah basi, jadi tidak layak makan.
"Mereka langsung ganti dengan lauk nabati dan sayur supaya anak-anak tetap dapat makanan," jelas Fransiska.
YKRIB langsung datang ke sekolah untuk klarifikasi dan minta maaf. Pimpinan YKRIB, Yetri, konfirmasi lewat WhatsApp bahwa keputusan tidak bagi lauk hewani itu demi jaga kesehatan siswa.
"Sebagai ganti, kami bagi lauk karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah," kata Yetri.
Ia tambahkan, masak ulang lauk hewani pengganti yang basi udah nggak mungkin karena waktu terbatas dan bahan makanan udah habis.
YKRIB janji akan perbaiki sistem distribusi makanan ke depan.
Program MBG di Manggarai baru jalan tiga minggu. Satu-satunya dapur MBG yang beroperasi adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik YKRIB Cabang Ruteng.
Aturan Resmi Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif pemerintah yang mulai berlaku sejak Januari 2025, diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN) berdasarkan Perpres No. 83 Tahun 2024.
Sasarannya adalah peserta didik (PAUD-SMA), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tujuannya, memastikan asupan gizi seimbang dan aman.
Standar Menu MBG:
- Penuhi kebutuhan gizi sesuai usia
- Pakai bahan lokal dan aman
- Hindari makanan pemicu alergi
- Komposisi: karbohidrat, protein hewani/nabati, sayur, dan buah
Pemerintah juga tekankan pentingnya pengawasan ketat biar makanan yang dibagi benar-benar bergizi dan aman.
Pengawasan Pemerintah
Kasus protes siswa SDK Ruteng IV menunjukkan pentingnya patuh pada standar MBG. Kendala teknis dan kualitas bahan harus cepat diatasi biar tujuan program tercapai.
Laporan: Jo Kenaru/NTT