Konsumsi rumah tangga masih jadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, beberapa program konkrit telah disiapkan untuk mendukung daya beli masyarakat.
Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan strategi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 hingga 5,2 persen, dimulai pada semester kedua 2025.
Investasi tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan. Pada semester pertama 2025, investasi yang terealisasi mencapai Rp924 triliun, disertai peningkatan impor barang modal sebesar 32,5 persen secara year-on-year (yoy).
“Belanja modal BUMN dan belanja modal pemerintah, yang sebesar 17,94 persen pada semester pertama, akan mendukung produktivitas hingga tahun depan,” kata Hartarto dalam konferensi pers mengenai stabilitas pasar modal Indonesia di sini pada Senin.
Untuk mempertahankan pertumbuhan, tambahnya, pemerintah akan melanjutkan kebijakan stimulus fiskal pada semester kedua 2025.
Hartarto mencatat bahwa stimulus ekonomi semester pertama sebesar Rp61 triliun (sekitar US$3,7 miliar) memberikan dampak positif. Oleh karena itu, paket stimilus serupa akan diluncurkan lagi di semester kedua.
Soal belanja negara, pemerintah bertujuan mempercepat realisasi anggaran, menargetkan setidaknya 25 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, setara dengan Rp694 triliun.
Percepatan ini khususnya ditujukan bagi kementerian dan lembaga pemerintah dengan anggaran besar untuk menghasilkan dampak yang lebih cepat di lapangan.
Menteri menekankan bahwa konsumsi rumah tangga tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, beberapa program konkret telah disiapkan untuk mendukung daya beli masyarakat.
Selain itu, pemerintah akan mempercepat implementasi Kredit Investasi Padat Karya untuk membantu merevitalisasi mesin produksi di berbagai sektor.
Di sektor pariwisata, stimulus akan datang dalam bentuk acara nasional, paket wisata hari libur untuk Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, serta diskon transportasi umum, termasuk kereta, feri, dan tarif jalan tol.
Berita terkait: Prabowo tetapkan target pertumbuhan ekonomi 2026 sebesar 5,4 persen
Berita terkait: Pemerintah upayakan tambah lebih banyak pelaku UMKM untuk capai target tumbuh 8%
Penerjemah: Bayu, Kenzu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025