Target Pemulihan Satu Tahun untuk UMKM di Sumatra yang Terdampak Banjir

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia menargetkan pemulihan penuh usaha terdampak banjir di tiga provinsi Sumatera dalam waktu satu tahun melalui inisiatif pemulihan khusus yang diluncurkan Selasa.

Menteri Maman Abdurrahman memperkenalkan “Klinik UMKM Bangkit” saat kunjungan ke Aceh Tamiang. Beliau menjelaskan program ini akan memetakan usaha terdampak hingga Maret 2026 sebelum menyalurkan bantuan keuangan, restrukturisasi utang, dan modal segar.

“Dipimpin pemerintah daerah, klinik ini ditugaskan mengelola layanan pembiayaan dengan memastikan UMKM tercatat yang punya pinjaman bank mendapat relaksasi kredit dan modal usaha yang cukup,” ujar Abdurrahman dalam pernyataan Rabu.

Program akan beroperasi dari delapan lokasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yaitu Banda Aceh, Pidie, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Medan, Tapanuli Tengah, dan Padang.

Selain bantuan keuangan, klinik akan menyediakan peralatan produksi untuk membantu usaha yang terhenti agar beroperasi lagi, serta menjadi pusat untuk memasarkan produk lokal ke khalayak lebih luas.

Menteri yakin langkah ini penting untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di daerah yang terdampak berat oleh banjir baru-baru ini.

Di Aceh Tamiang, pemerintah sudah bertindak mereaktivasi Pasar Pagi Kuala Simpang. Untuk memfasilitasi perdagangan segera, 140 tenda bantuan telah ditebar sebagai kios sementara, dengan rencana menambah 200 tenda lagi untuk menampung lebih banyak pedagang.

Berita terkait: Pemerintah luncurkan skema pemulihan UMKM untuk provinsi Sumatera terdampak bencana

Berita terkait: Kementerian UMKM upayakan kebijakan seimbang untuk pakaian bekas impor

Penerjemah: Shofi, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Indonesia mendesak untuk meningkatkan hubungan keamanan pangan ASEAN-Kanada

Tinggalkan komentar