Poland (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Taman Budaya Bali Indah di Kota Slupsk, Polandia, merupakan bukti kuatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia di berbagai sektor, termasuk budaya.
“Ini juga mencerminkan peningkatan kontak masyarakat antara Indonesia dan Polandia,” kata Acep Somantri, staf ahli kementerian, pada Kamis.
Dia mencatat bahwa Indonesia dan Polandia menjalin hubungan diplomatik pada 1955. Selama 70 tahun terakhir, hubungan ini terus berkembang, dengan kedua negara memulai beberapa program kerjasama.
Peresmian Taman Budaya Bali Indah pada Senin menunjukkan kehadiran Indonesia di Polandia. Mengingat sejarah panjang interaksi kedua bangsa, Polandia juga diharapkan memperkuat kehadirannya di Indonesia.
Untuk memperingati 70 tahun hubungan bilateral, kedua negara telah melakukan beberapa kegiatan, termasuk menyelenggarakan forum bisnis, yang diharapkan mencerminkan peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Polandia.
Somantri mengatakan bahwa ke depan, Indonesia dan Polandia akan terus meningkatkan kerjasama di bidang budaya, pertukaran pelajar, dan pariwisata.
Berita terkait: Menteri Zon ajak investasi Polandia di sektor budaya
“Selain itu, berbagai kunjungan lain akan melibatkan seluruh warga Indonesia dan Polandia untuk bekerjasama,” tambahnya.
Taman Budaya Bali Indah terletak di Strzelinko, Kota Slupsk. Taman ini berdiri di lahan seluas tiga hektar yang nantinya akan diperluas menjadi 15 hektar. Rencananya, ini akan menjadi taman budaya terbesar yang menampilkan budaya Bali di Eropa.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak pelaku usaha Polandia untuk berinvestasi secara strategis dan berkelanjutan di sektor budaya.
“Berinvestasi di budaya adalah investasi untuk masa depan. Ekonomi kreatif dan budaya Indonesia termasuk sektor yang tumbuh paling cepat, dan kami menyambut mitra dari Polandia untuk berkolaborasi di bidang ini,” ujarnya.
Berita terkait: Indonesia-Polandia berkomitmen tingkatkan kerjasama ekonomi
Penerjemah: Zulfikar, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025