loading…
Sekretaris Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Bappenas, Wedar Haryagung Adji. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Caranya adalah lewat perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan rendah karbon. Hal ini dianggap penting supaya daerah bisa siapkan strategi jangka panjang yang punya daya saing dan juga ramah lingkungan.
Sekretaris Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Bappenas, Wedar Haryagung Adji, bilang bahwa pembangunan berkelanjutan harus jadi roh di semua sektor pembangunan. Menurut dia, pandemi COVID-19 udah buktikan ketangguhan sektor pangan kalo dibandingin dengan industri ekstraktif. Makanya, dia tekankan pentingnya hilirisasi komoditas pangan sebagai prioritas dalam dokumen perencanaan daerah.
“Walau transisi hijau butuh investasi, tapi ada banyak skema pendanaan yang bisa diakses daerah. Kalo diterapkan secara luas, langkah ini bisa buka peluang besar buat penguatan bioekonomi Indonesia,” kata Wedar dalam acara Strategi Inovasi Perencanaan Pembangunan (SIPP) 2025 di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Bappenas-GoVirtual Pacu Percepatan Transformasi Digital Daerah
Dia nambahin, perencanaan berbasis ekonomi hijau akan memperkuat daya saing daerah sekaligus lindungi ekosistem penting. Lewat pendekatan ini, pemerintah harap muncul model-model pembangunan yang nggak cuma ngejar pertumbuhan, tapi juga orientasi pada keberlanjutan.
Beberapa daerah udah mulai tunjukkin inisiatif. Contohnya, Kabupaten Trenggalek yang siapkan strategi menuju net zero carbon. Sementara itu, Kabupaten Bangka Tengah dorong program pascatambang dengan alihkan perekonomian ke sektor pertanian berkelanjutan.
“Bangka Tengah nggak boleh lagi bergantung sama tambang. Kami lagi memperkuat komoditas kayak kelapa, kopi, kakao, sama perikanan,” kata Kepala Bappelitbangda Bangka Tengah, Joko Triadhi.
“