Jumat, 22 Agustus 2025 – 20:02 WIB
Badung, VIVA – Platform aset kripto FLOQ sangat mengedepankan faktor keamanan. Hal ini karena platformnya udah punya sistem proteksi berlapis dan transparansi harga untuk menjaga kepercayaan para investor.
Baca Juga :
Menko Airlangga Kasih Tips Menabung Buat Pelajar: Kalau di Bawah Bantal Tak Ada Bunganya
Hal ini dilakukan buat menjawab keraguan banyak calon investor yang masih ragu untuk masuk ke industri ini.
“Kami ingin membangun ekosistem kripto yang inklusif, aman, dan mendukung pertumbuhan investor ritel di Indonesia,” kata Pendiri FLOQ, Yudhono Rawis, di Badung, Bali, pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Baca Juga :
OJK Beberkan Perbedaan Strategi Pengembangan Kripto di Indonesia dengan Kawasan Asia Pasifik
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pengguna aset kripto di Indonesia sudah mencapai lebih dari 15 juta orang per Juni 2025.
Nggak cuma itu. Yudhono memprediksi industri aset kripto dalam negeri akan semakin berkembang. Ini seiring dengan perpindahan pengawasan dan regulasi ke OJK, dari yang sebelumnya di Bappebti sejak awal tahun ini.
Baca Juga :
Fitur Baru Ini bikin Kamu Trading Aset Kripto Tanpa Was-was
Hal tersebut nandain kalau standar crypto exchange sekarang setara dengan bank, sekuritas, dan jasa keuangan lainnya.
Dia juga lihat momentum ini sebagai katalis positif yang bisa menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat.
“Dengan begini, perlindungan nasabah (pengguna/investor) jadi sama kayak di bank. Dulu, industri aset kripto mungkin dianggep ‘anak nakal’, sekarang diawasi dan diatur sama OJK dengan standar tinggi, setara dengan bank atau sekuritas. Ini bukan buat mempersulit tapi justru buat membangun kepercayaan,” tegas Yudhono.
Sebagai info, FLOQ mengalami pertumbuhan yang cepat sejak resmi diluncurin pada tanggal 30 Mei 2025. Sampai sekarang atau hampir 3 bulan, tercatat ada sekitar 1 juta pengguna yang sudah terdaftar.
Dia nyebutin pencapaian ini didapat setelah FLOQ mengandalkan produk yang mudah diakses dan memenuhi kebutuhan pengguna baru dengan prinsip aksesibilitas, keamanan, dan edukasi.
Fokus yang sekarang dilakukan adalah memastikan kebutuhan pengguna terpenuhi, dan ada koordinasi yang baik untuk memastikan pengembangan produk berjalan cepat sehingga aktivasi pengguna bisa tumbuh eksponensial dalam satu kuartal.
Halaman Selanjutnya
“Dengan begini, perlindungan nasabah (pengguna/investor) jadi sama kayak di bank. Dulu, industri aset kripto mungkin dianggep ‘anak nakal’, sekarang diawasi dan diatur sama OJK dengan standar tinggi, setara dengan bank atau sekuritas. Ini bukan buat mempersulit tapi justru buat membangun kepercayaan,” tegas Yudhono.