Selasa, 26 Februari 2024 – 21:43 WIB
Mojokerto – Aparat kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Kota terus melakukan penyelidikan terkait kasus siswi SMP di Mojokerto yang menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tiri dan kakak ipar. Polisi bahkan telah memeriksa ibu korban karena diduga membantu kedua tersangka dalam melarikan diri.
Informasi yang dikumpulkan menunjukkan bahwa ibu kandung korban diduga memiliki peran dalam membantu kedua tersangka melarikan diri setelah adanya laporan polisi. Hal ini terungkap setelah ayah kandung korban melaporkan kasus tersebut kepada polisi pada tanggal 1 Februari 2024. Untuk memastikan dugaan tersebut, penyidik melakukan pemeriksaan mendalam terhadap ibu korban.
“(Ibu kandung korban) bisa terjerat pidana atau tidak, itu masih kita dalami,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Kota, Ajun Komisaris Polisi Rudy Zaini, saat konferensi pers pada Senin, 26 Februari 2024.
Dia menjelaskan bahwa korban tinggal bersama ibu kandungnya, suami atau ayah tiri korban yang merupakan tersangka, S (44 tahun), serta tersangka TH (32) yang merupakan suami dari saudara perempuan korban atau kakak ipar korban. Ibu korban dan S menikah pada bulan Juni 2023 setelah bercerai dengan ayah kandung korban, sehingga korban tinggal satu rumah dengan mereka. Sementara itu, ayah kandung korban tinggal terpisah.
Selama pemeriksaan, S mengaku telah melakukan perbuatan bejat terhadap korban sebanyak tiga kali di kamar korban karena terdorong nafsu birahi. Sementara itu, TH melakukan perbuatan serupa terhadap korban sebanyak empat kali di belakang rumah dan area persawahan karena istrinya sedang dalam kondisi nifas setelah melahirkan.
Korban saat ini diketahui hamil 3 bulan akibat perbuatan bejat kedua tersangka. Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mengetahui putrinya hamil, dan setelah itu S dan TH melarikan diri. S berhasil ditangkap di Kalimantan Timur, sementara TH diringkus di Jogorogo, Kabupaten Jombang.